JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyarankan pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Hal itu disampaikan Usman usai bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019).
"Dalam pandangan kami, diperlukan suatu tim gabungan pencari fakta baru yang bukan sekedar tim dari kepolisian. Tim tersebut juga melibatkan para ahli dan tokoh yang mempunyai integritas," kata Usman di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Baca juga: Wadah Pegawai KPK Desak Presiden Ambil Alih Kasus Novel Baswedan
Usman menilai, TGPF yang baru merujuk pada tim pencari fakta pengungkapan kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib dan kerusuhan Mei 1998.
"Saya kira referensi yang bisa dirujuk adalah tim pencari fakta kasus (pembunuhan) Munir atau tim gabungan pencari fakta dalam kasus kerusuhan Mei 1998," kata Usman.
Masa tugas Tim Gabungan bentukan Polri telah berakhir pada hari Minggu (7/7/2019) lalu. Anggota Koalisi Masyrakat Sipil Antikorupsi Wana Alamsyah menilai, tim tersebut gagal mengungkap kasus Novel.
"Hingga batas waktu yang telah ditentukan, tim tidak dapat mengungkap satu pun aktor yang bertanggung jawab atas cacatnya mata kiri Novel," ujar Wana.
Sementara itu, anggota Tim Gabungan, Hendardi mengatakan, pihaknya akan menyerahkan hasil kerja mereka kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada pekan ini.
Novel sendiri mengaku, sejak awal ia sudah pesimistis bahwa tim bentukan Polri tersebut mampu mengungkap kasus penyerangan terhadap dia.
Novel sejak awal berharap Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang independen supaya berjalan lebih efektif dalam mengungkap kasus serta menghentikan teror kepada para penyidik KPK.
Baca juga: Masa Kerja Tim Gabungan Polri Berakhir, Ini Tanggapan Novel Baswedan
"Tanggapan saya masih sama sebagaimana saya menanggapi saat awal pembentukan tim gabungan ini, yaitu saya pesimis tim ini akan berjalan efektif. Rasanya tidak ada hasil yang signifikan atas kerja tim ini," kata Novel kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.