Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Munculnya SMP Negeri Dadakan di Bekasi

Kompas.com - 11/07/2019, 06:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang tinggal di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, mengaku kaget dengan munculnya unit sekolah baru (USB) SMPN 57 Bekasi di kelurahan mereka.

Kemunculan USB SMPN 57 mengagetkan karena warga Duren Jaya baru mengetahui adanya sekolah itu dua haru lalu atau pada Selasa (9/7/2019), tepat pada hari kedua penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bekasi tahap kedua.

"Sebenarnya sudah lama ada omongan-omongan mau ada SMP negeri di sini, cuma kemarin-kemarin melempem kayak enggak jadi," ujar Roswati, salah satu orangtua murid saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya, Rabu kemarin.

"Terus akhirnya tahu saja karena, ya, namanya kami warga," imbuhnya.

Baca juga: Orangtua di Duren Jaya Bekasi Kaget Tiba-tiba Muncul SMPN 57

Perihal keterlambatan penetapan adanya USB SMPN 57 Bekasi juga diakui guru olahraga SDN 10 Duren Jaya, Zili.

"Pas pendaftaran tahap pertama belum dibuka (SMPN 57 Bekasi). Baru banget dibuka, saya baru tahu kemarin rapat terakhir itu membahas merger SD-SD, belum bahas soal ada dibuka SMP," kata Zili.

"Jadi pas hari Selasa jadi SMP, terus setelah diminta jadi SMP kami langsung beresin ini. Langsung kami geber," imbuhnya.

Kepala Seksi SMP Disdik Kota Bekasi, Mawardi menyebut bahwa langkah itu dilakukan guna mengakomodasi sejumlah calon siswa di Kelurahan Duren Jaya. Di kelurahan itu belum ada satu pun SMP negeri.

"Iya baru dibuka, ada perwal (peraturan walikota) perubahan, jadi total 57 SMP Negeri di Kota Bekasi," kata Mawardi saat dihubungi, Rabu sore.

Mawardi mengeklaim, pembukaan unit sekolah baru itu merupakan permintaan warga Duren Jaya.

Selama beberapa tahun terakhir, anak-anak Duren Jaya hanya dapat mendaftarkan diri ke dua sekolah terdekat yang berada di Kelurahan Aren Jaya, kelurahan terdekat dengan Duren Jaya, yakni SMPN 32 dan 11. Dengan adanya pendaftaran sistem zonasi, kebanyakan dari Duren Jaya kalah bersaing dengan anak-anak "asli" Aren Jaya.

"Jadi banyak calon siswa warga Duren Jaya yang tidak lolos, akhirnya kami buka sekolah baru itu," ujar Mawardi.

Namun, ia tak merinci alasan pembukaan SMPN 57 Bekasi baru pada tahap dua PPDB.

Warga Bersyukur tapi Sedikit Jengkel

Ibu-ibu teman berbincang Roswati yang enggan disebut namanya mengatakan, kemunculan SMPN 57 Bekasi pada hari kedua PPDB tahap dua membuatnya sedikit jengkel. Pasalnya, ia telanjur mendaftarkan anaknya ke SMP swasta.

Anaknya tak mendapat sekolah pada sistem zonasi PPDB tahap satu di dua SMP terdekat, yakni SMPN 11 dan SMPN 32 Bekasi. Ia kalah bersaing karena dua calon sekolahnya berada di lain kelurahan, yakni Aren Jaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com