Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pemasangan Bambu Getih Getah Awal Jakarta Kembangkan Tradisi Khas Indonesia

Kompas.com - 21/07/2019, 17:16 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pemasangan instalasi bambu getih-getah di Bunderan Hotal Indonesia (HI), Jakarta Pusat, tahun lalu bertujuan untuk mengembangkan tradisi-tradisi lokal. Ia juga menegaskan, ke depan Pemerintah Provinsi Jakarta akan banyak memberi tempat tempat bagi karya-karya seni lokal. 

"Saya garis bawahi bahwa Pemprov DKI ingin agar kita mengembangkan tradisi-tradisi asal Indonesia, karya-karya seni asal indonesia. Kemarin sempat diramaiin tuh bambu (instalasi bambu getih getah). Bambu itu impor apa lokal? Lokal. Ini adalah material yang sangat dekat dengan ke-indonesiaan kita," kata Anies sambil tersenyum di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

Baca juga: Soroti Anggaran Instalasi Getih Getah, DPRD Mau Panggil SKPD Terkait

Instalasi bambu getih getah karya seniman Joko Avianto itu dipasangan di Bundaran HI dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018. Pemasangan instalasi itu menyusul kecaman sejumlah pihak terkait munculnya tiang-tiang bendera dari bambu di Jakarta Utara jelang Asian Games 2018. 

Biaya pemasangan instalasi bambu getih getah itu sebesar Rp 550 juta. Setelah 11 bulan dipasang, instalasi itu dibongkar pada Rabu pekan lalu. 

Sejumlah pihak, termasuk anggota DPRD DKI, mengkritik hal itu karena dinilai sebagai pemborosan anggaran. 

Baca juga: Getih Getah Riwayatmu Kini...

Anies mengatakan, pemasangan instalasi bambu getih getah untuk meningkatkan perekonomian pengrajin bambu.

"Kemarin diramai-ramain bambu getih getah padahal kita pilih instalasi bambu supaya angarannya diterima oleh pengrajin bambu, para petani bambu, para tukang yang terkait dengan bambu," kata Anies.

"Seringkali kita anggap remeh, padahal justru fungsi pemerintah adalah membesarkan yang kecil, mendorong untuk mereka tumbuh berkembang, izinkan tempat ini (Jakarta) menjadi tempat berkembangnya perekonomian rakyat kebanyakan," tambah Anies.

Ia berjanji, pihaknya akan lebih banyak mengembangkan karya seni dari seluruh indonesia tampil di Jakarta.

"Kota ini harus menjadi  milik semuanya," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com