Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Instalasi Bambu Getih Getah Resah Publik Hanya Soroti Anggaran

Kompas.com - 22/07/2019, 14:41 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Seniman pembuat instalasi bambu Getih Getah yang pernah dipasang di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) Joko Avianto menyesalkan bahwa masyarakat hanya menyoroti anggaran ketimbang menilai karya seninya.

Karya seni instalasi itu sempat dipajang di Bundaran HI, Jakarta Pusat, dari Agustus 2018 hingga pertengahan Juli ini.

"Tentunya saya resah bahwa ukuran angka dan sifat materialistis terlalu menjadi hidangan utama agenda kepentingan ini, menjadi sangat pragmatis, dan tidak mendidik ke arah kualitas manusia Indonesia yang lebih baik," kata Joko Avianto sebagaimana dikutip dari akun Instagram-nya @Jokoawi.

Ia tak ingin hal itu menjadi kontroversi dan menginginkan bahwa masyarakat menikmati instalasi bambu Getih Getah itu dari segi seni.

Baca juga: Anies: Rp 550 Juta untuk Instalasi Getih Getah Perginya ke Petani Bambu...

"Terlepas dari kontroversi keterbelahan, saya ingin menyampaikan bahwa seni memiliki fitrah universalitas, keterbukaan persepsi, pengalaman serta lintas dialog, bahwa ada sensasi keindahan lain yang meresahkan itu merupakan bagian sifat seni,"  tulis dia.

Joko menceritakan, ketika menerima proyek itu, ia memang berniat untuk membantu dan mewujudkan ide dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menyongsong Asian Games 2018 dan HUT ke-73 RI.

Ia menerima dengan senang hati dan sangat bangga karena karyanya mampu bersanding dengan karya lain dari para seniman sepuh.

"Karena kesempatan ini sangat langka bisa bersanding satu aksis dari utara ke selatan dengan tetengger kota seperti Patung Arjuna Wijaya 1987 (Nyoman Nuarta), Monumen Selamat Datang 1961 (Henk Ngantung dan Edhi Sunarso), Patung Jendral Sudirman 2003 (Sunaryo), dan Patung Pemuda Membangun 1971 (Munir Pamuncak), dan ketiga di antaranya adalah guru-guru dan pinisepuh saya," lanjutnya.

Joko menambahkan, adanya pameran karyanya itu tak bermaksud mengabaikan badan berwenang dalam pengawasan dan pembangunan kota.

Baca juga: Getih Getah Hanya Bertahan 11 Bulan, Berapa Usia Rata-rata Instalasi Bambu?

"Dukungan kuratorial dan proses asesmen lainnya project ini tetap berjalan, dengan menjamin tidak akan ada kerusakan dan pencemaran di lokasi apalagi merebut titik orientasi kota," katanya.

Instalasi bambu tersebut dibongkar pada Rabu malam pekan lalu setelah sekitar 11 bulan berada di sekitar Bundaran HI.

Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut sebesar Rp 550 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com