Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripka Rahmat Effendy Dikenal Aktif dan Suka Bersosialisasi

Kompas.com - 26/07/2019, 16:53 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bripka Rahmat Effendy (RE) meninggal dunia setelah ditembak oleh sesama rekan polisinya yang berinisial RT, di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jumat (26/7/2019).

Meninggalnya Bripka Rahmat Effendy menyisakan kesedihan sendiri bagi keluarga dan tetangga sekitar rumahnya.

Bripka Rahmat Effendy meninggalkan dua anak, yang sulung bernama Grace Shania, ia baru lulus SMA. Sementara anak bungsunya bernama Tito Aulia Effendy, baru lulus SMP. 

Ketua RT 03/RW08 Kelurahan Sukamaju Baru, Sumarna mengatakan, Bripka RE sosok yang baik dan suka bergabung dengan masyarakat sekitar. 

Baca juga: Upacara Pemberangkatan Iringi Jenazah Bripka Rahmat Effendy Menuju Lokasi Pemakaman

"Almarhum aktif menjadi Pokdarkamtibnas Sukamaju," kata Sumarna di Jalan Tunas Karsa, Sukamaju Baru, Tapos, Jumat (26/7/2019).

Ia mengatakan, RE dikenal aktif di lingkungan rumahnya meski telah bekerja di Polda Metro Jaya.

Setiap malam, ia juga sering berkumpul dengan warga untuk menjaga keamanan kawasan sekitarnya.

Ia pun turut dikenal loyal dan suka bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya.

"Loyal dia mah, suka pasang badan kalau lagi ada masalah warga. Baik banget dia," ujar Sumarna.

Baca juga: 2 Peluru di Tubuh Bripka Rahmat yang Tewas Ditembak Rekannya Akan Diuji Balistik

Sebelumnya Bripka Rahmat Effendy diketahui tewas lantaran ditembak oleh rekan polisi bernama Brigadir Rangga Titanto.

Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa itu terjadi berawal membela, FZ pelaku tawuran.

Argo mengatakan, awalnya Bripka RE (korban) mengamankan seorang pelaku tawuran inisial FZ beserta barang bukti berupa clurit ke Polsek Cimanggis.

Adapun Bripka RE merupakan anggota samsat Polda Metro Jaya.

Kemudian, orangtua FZ mendatangi Polsek Cimanggis ditemani oleh Brigadir RT dan Brigadir R. Mereka meminta FZ dibebaskan agar dapat dibina oleh orangtuanya sendiri.

Namun, permintaan itu ditolak oleh Bripka RE dengan nada keras.

Hal itu menyulut emosi Brigadir RT (pelaku) dan kemudian, Brigadir RT pindah ke ruangan yang bersebelahan dengan SPK untuk mengambil sebuah senjatuh a api jenis HS 9.

"Dia (Brigadir RT) lalu menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.

Akibatnya, Bripka RE meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com