Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Lokasi Pembakaran Limbah, Rumah Bayi Terkena ISPA Lebih Dekat dengan Kandang Sapi

Kompas.com - 28/08/2019, 17:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Camat Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, Abidin telah mengunjungi rumah bayi yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA). Kunjungan ini dilakukan berkait kabar korban mengalami sakit karena diduga pembakaran limbah B3.

Dalam kunjungannya, Abidin datang bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Mereka mengecek langsung kondisi rumah korban yang dikabarkan berdekatan dengan pembakaran limbah.

"Letak rumah dan tempat sampah lebih kurang 150 meter, di depan rumah bayi yang dirawat terdapat kandang sapi, kandang domba, kandang ayam bahkan ada sarang burung merpati," kata Abidin kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Terkait Bayi Kena ISPA, Camat Sindang Jaya Kunjungi Rumah Korban

Menurut Abidin, saat berada di rumah korban yang diketahui berada di Kampung Dampik Jengkol, Desa Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang itu lebih menyengat bau kotoran hewan yang ada di sekitaran rumah.

"Hasil survei oleh tim kesehatan, bau kotoran hewan sangat menyengat," katanya.

Karena itu, Abidin tidak dapat memastikan apakah sakit yang diderita oleh bayi yang baru berusia genap sebulan tersebut disebabkan pembakaran limbah atau faktor lain.

"Kalau itu (penyebab ISPA) domain-nya beda lagi, bukan saya," imbuhnya.

Baca juga: Pembakaran Limbah Plastik di Desa Sindang Jaya Sudah Berlangsung Bertahun-tahun

Sebelumnya, sesak napas hingga infeksi saluran pernapasan (ISPA) belum lama ini diderita oleh bayi yang usianya baru genap satu bulan. Dalam video yang viral di media sosial disebutkan bahwa bayi itu menderita ISPA karena pembakaran sampah B3 ilegal.

Berkait masalah ini, ada pula kabar mengenai beberapa oknum yang secara sengaja membuang sampah B3 di lingkungan permukiman warga untuk keuntungan secara pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com