Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disulut Masalah Pribadi, Dua Kubu Mahasiwa Terlibat Kericuhan di Kampus Unas

Kompas.com - 08/10/2019, 08:22 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan antara mahasiswa sempat terjadi di lingkungan kampus Universitas Nasional (Unas), Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (7/10/2019).

Kericuhan yang terjadi pukul 17.10 WIB itu melibatkan oknum mahasiswa dari dua kampus berbeda, yakni Kampus Unas dan Universitas Pancasila (UP)

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno saat dikonfirmasi.

Kericuhan tersebut bermula dari masalah pribadi anatara dua oknum mahasiswa UP dengan satu orang mahasiswa Unas.

Dua oknum mahasiswa ini lantas mengajak dua temanya untuk datang ke Unas.

"Jadi mereka (oknum mahasiswa UP) ngajak dua orang temannya. Dua orang oknum mahasiswa dan dua orang bukan mahasiwa akhirnya datang ke Unas," kata Prayitno saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Akhirnya, Unas Raih Akreditasi A

Mereka berempat bertemu dengan seorang mahasiswa Unas tersebut. Alih-alih ingin menyelesaikan masalah, mahasiswa Unas ini malah dipukul oleh empat orang tersebut.

"Niatnya mungkin mau menyelesaikan masalah ke Unas, tapi malah terjadi pemukulan," kata Prayitno.

Sontak mahasiswa Unas yang lain pun geram karena melihat temanya dipukul di dalam kampus sendiri. Alhasil, keributan pun terjadi.

Petugas Polsek Pasar Minggu segera datang ke lokasi sekitar 19.00 WIB untuk meredam kericuhan. Prayitno mengaku sempat kewalahan karena kericuhan tersebut melibatkan ratusan mahasiswa.

"Karena saya sudah bersyukur banget bisa mengevakuasi itu kan. Yang terlibat sekitar ratusan masa," tambah dia.

Dari peristiwa tersebut, polisi mengamankan dua orang, di antaranya satu oknum mahasiswa UP dan satu temanya. Sedangkan dua orang lain melarikan diri.

"Dua orang lagi yakni oknum mahasiswa UP dan temanya melarikan diri. Jadi kami hanya amankan dua orang saja," ucap dia.

Untuk korban pemukulan pun hanya mengalami luka ringan. Dia direncanakan akan diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan hari ini.

"Ya kemarin dia pulang dia enggak ada masalah sih. Mungkin dia hari ini akan diperiksa Polres. Dia kan saksi korban," kata dia

Ketika diminta untuk menyebut nama nama mahasiswa yang terlibat, Prayitno pun enggan memberitahu.

"Sementara itu dulu," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com