Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable di Bekasi

Kompas.com - 09/10/2019, 16:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Bekasi merasa terganggu dengan reklame berukuran besar yang terpampang di jembatan penyeberangan orang (JPO) "instagramable" di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Menurut mereka, reklame besar ini justru tak cocok dengan desain JPO yang dirancang modern seperti JPO Sudirman di Jakarta itu.

"Mengganggu lah, dari estetika sudah mengganggu sekali. JPO yang seharusnya kekinian, karena adanya reklame, ya jadi kurang bagus dilihat," ujar Rino (26), warga Mustikajaya kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2019).

Ia membandingkan dengan JPO di Jalan Sudirman, Jakarta yang tidak dipasangi reklame sama sekali. Sementara JPO di Jalan Ahmad Yani, reklamenya berukuran lebar.

"Bagusnya ya memang enggak ada reklame. Cuma, kalau memang mau dipaksa pakai reklame, yang teknologi baru lah, digital atau bagaimana gitu. Jangan (pakai metode) zaman dulu banget," kata dia.

Baca juga: Bangun JPO Instagramable, Pemkot Bekasi Akui Terinspirasi dari DKI

Warga Mustikasari, Awan (26) juga punya pendapat serupa. Ia malah menuding Pemerintah Kota Bekasi tak serius membangun JPO. Soalnya, hampir setiap JPO di Kota Bekasi dipenuhi oleh papan reklame berukuran besar.

"Ini jadi kayak JPO pada umumnya, jadi enggak ada yang istimewa (desainnya). Bekasi ini banyak JPO tapi banyak reklamenya," kata Awan kepada Kompas.com, Rabu petang.

"Jadi sebenarnya ini untuk penyeberangan orang atau untuk reklame? Jangan-jangan sebetulnya pingin untuk reklame, tapi penyamarannya saja pakai JPO. Jadi JPO (sebagai) sampingan saja, utamanya reklame," ungkapnya.

Baca juga: JPO Instagrammable di Bekasi Tiru JPO di Sudirman tapi Tak Ramah Disabilitas

Pemerintah Kota Bekasi mengakui bahwa desain jembatan penyeberangan orang (JPO) yang "instagramable" dekat Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Jenderal Ahmad Yani, terinspirasi dari JPO Jalan Sudirman yang melintang dari Gelora Bung Karno ke kawasan SCBD, Jakarta.

Desain keduanya sekilas mirip, dengan ciri khas cincin-cincin ulir yang melingkari badan JPO.

Pembangunan JPO ini ditargetkan kelar akhir tahun. Semua anggaran pembangunannya berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) swasta, sebesar kira-kira Rp 1,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com