Salin Artikel

Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable di Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Bekasi merasa terganggu dengan reklame berukuran besar yang terpampang di jembatan penyeberangan orang (JPO) "instagramable" di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Menurut mereka, reklame besar ini justru tak cocok dengan desain JPO yang dirancang modern seperti JPO Sudirman di Jakarta itu.

"Mengganggu lah, dari estetika sudah mengganggu sekali. JPO yang seharusnya kekinian, karena adanya reklame, ya jadi kurang bagus dilihat," ujar Rino (26), warga Mustikajaya kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2019).

Ia membandingkan dengan JPO di Jalan Sudirman, Jakarta yang tidak dipasangi reklame sama sekali. Sementara JPO di Jalan Ahmad Yani, reklamenya berukuran lebar.

"Bagusnya ya memang enggak ada reklame. Cuma, kalau memang mau dipaksa pakai reklame, yang teknologi baru lah, digital atau bagaimana gitu. Jangan (pakai metode) zaman dulu banget," kata dia.

Warga Mustikasari, Awan (26) juga punya pendapat serupa. Ia malah menuding Pemerintah Kota Bekasi tak serius membangun JPO. Soalnya, hampir setiap JPO di Kota Bekasi dipenuhi oleh papan reklame berukuran besar.

"Ini jadi kayak JPO pada umumnya, jadi enggak ada yang istimewa (desainnya). Bekasi ini banyak JPO tapi banyak reklamenya," kata Awan kepada Kompas.com, Rabu petang.

"Jadi sebenarnya ini untuk penyeberangan orang atau untuk reklame? Jangan-jangan sebetulnya pingin untuk reklame, tapi penyamarannya saja pakai JPO. Jadi JPO (sebagai) sampingan saja, utamanya reklame," ungkapnya.

Pemerintah Kota Bekasi mengakui bahwa desain jembatan penyeberangan orang (JPO) yang "instagramable" dekat Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Jenderal Ahmad Yani, terinspirasi dari JPO Jalan Sudirman yang melintang dari Gelora Bung Karno ke kawasan SCBD, Jakarta.

Desain keduanya sekilas mirip, dengan ciri khas cincin-cincin ulir yang melingkari badan JPO.

Pembangunan JPO ini ditargetkan kelar akhir tahun. Semua anggaran pembangunannya berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) swasta, sebesar kira-kira Rp 1,5 miliar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/09/16081321/reklame-dianggap-ganggu-estetika-jpo-instagramable-di-bekasi

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke