Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Puting Beliung Hancurkan Puluhan Rumah di Bogor

Kompas.com - 15/10/2019, 23:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Angin puting beliung menghancurkan puluhan rumah di kawasan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (15/10/2019).

Selain memporak-porandakan rumah warga, puting beliung itu juga merusak sebuah mushala dan masjid di kawasan tersebut.

Lurah Bubulak Asep Faizal menuturkan, peristiwa tersebut terjadi ketika Bogor dilanda hujan lebat disertai angin kencang.

"Total ada 20 rumah warga yang rusak, satu mushala, dan satu masjid," kata Asep.

Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak Rumah Warga dan Padamkan Listrik

Ia menambahkan, kerusakan yang ditimbulkan bermacam-macam. Ada yang tembok rumah roboh, atap beterbangan, hingga kubah masjid terbawa angin dan menimpa lokasi pemakaman.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor masih melakukan pendataan di lokasi.

Warga yang jadi korban  diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.

"Kami masih terus mendata rumah-rumah warga yang rusak. Untuk sementara warga dievakuasi dulu," ujar dia.

Sementara itu, sore tadi, saat hujan deras disertai angin kencang melanda Bogor, seorang warga tewas ditabrak truk saat dia hendak menghindari pohon tumbang. Korban sedang mengendari sepeda motor dan terkejut ketika ada pohon tumbang di Jalan Raya Abdullah bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Dia mencoba menghindari pohon itu tetapi terjatuh. Saat bersamaan truk yang datang dari arah belakang melintas korban.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Saat Hindari Pohon Tumbang

Korban yang diketahui bernama Surahman (50).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com