Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Sikap Gerindra dan Partai Pendukung Tak Ada Pergeseran, Itu Framing Aja!

Kompas.com - 29/10/2019, 16:14 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan kepada para kadernya agar kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Begitu juga dengan kader Gerindra di DKI Jakarta, mereka harus kritis terhadap kebijakan Gubenur Jakarta Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan bahwa ia tidak ada masalah dengan Gerindra.

Baca juga: Prabowo Minta Gerindra DKI Kritis, Jubir: Tak Spesifik ke Anies Baswedan

Adapun Gerindra sebagai salah satu partai pengusung Anies-Sandiaga Uno.

“Nah itu kalimat-kalimat kecil terus dikelola sedemikian rupa sehingga mengesankan ada permasalahan. Tidak ada masalah,” ujar Anies di Balai Kota, Selasa (29/10/2019).

Anies mengatakan, tidak ada perubahan sikap Gerindra maupun koalisi pendukung lainnya.

“Tidak ada perubahan apapun, sikap Gerindra dan sikap partai-partai pendukung tidak ada pergeseran. Yang pergeseran itu adalah framing-framing aja. Supaya ada klik lah, kita paham betul itu,” ucap Anies.

Ia juga menegaskan, pesan dari Prabowo itu juga tidak ada unsur kampanye.

Baca juga: Sebelum Jadi Menteri, Prabowo Minta Kadernya Kritis Terhadap Kebijakan Anies

“Ini bukan sedang berkampanye, sama sekali tidak. Kita sedang menjalankan pemerintahan, menjalankan rencana. Jadi tidak ada politik di sini,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Syarif mengungkapkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan kepada para kader Gerindra untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Khusus bagi kader Gerindra di DKI Jakarta, itu berarti mereka harus kritis terhadap kebijakan Gubenur Jakarta Anies Baswedan.

“Dua atau tiga minggu lalu itu pesan disampaikan beliau. Belia berpesan agar kader-kader partai tidak boleh diam. Bantu rakyat kritis bersama rakyat,” ujar Syarif di Balai Kota, Senin (28/10/2019).

Syarif yang juga anggota DPRD DKI itu mengatakan, pihaknya akan mengontrol apakah kebihakan Anies sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah (RPMJD) atau tidak.

Ia mengatakan, kritik yang disampaikan itu lebih ke memberi saran kepada Anies untuk kepentingan rakyat. Bukan berarti menentang kebijakan-kebijakan Anies.

“Kami kan bisa aja berbeda pendapat dengan Pak Anies. Masa kami diam, bukan menentang ya. Catat, kritik itu pemberi saran. Menentang itu beda ya dengan kritik. Yang penting gini Pak Anies berhasil bukan karena pujian, tapi karena masukan yang bersifat kritis,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com