Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP di Ciputat Dipukul dan Dipaksa Minum Miras oleh Alumni

Kompas.com - 04/11/2019, 21:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, mengadukan ke polisi penganiayaan terhadap anak-anak mereka yang dilakukan sejumlah alumni sekolah itu.

Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika mengatakan telah menerima laporan tersebur. Menurut dia, berdasarkan laporan itu terdapat lima nama terlapor yang diduga terlibat perundungan.

"Ada lima terlapor, mereka anak SMA yang merupakan alumni sekolah itu (MP UIN Syarif Hidayatullah)," kata Endy di Polres Tangsel, Senin (4/11/2019.

Saat ini Polsek Ciputat telah melakukan pemeriksaan terhadap orangtua para siswa korban dan pelaku untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Viral Video Perundungan Siswa SD, Ini Tanggapan FSGI

"Sudah kami panggil orangtua pelaku satu dan dua orangtua korban," kata dia.

Iqbal, orangtua dari salah satu siswa yang jadi korban mengatakan, kejadian itu diketahui ketika anaknya mengalami memar di bagian wajah saat pulang sekolah. Sang anak mengaku baru saja terbentur saat bermain futsal.

"Awalnya nggak mau mengaku. Katanya terbentur habis main Futsal. Tapi saya tanya-tanya lagi ternyata itu perbuatan dari alumninya," kata Iqbal, Senin.

Ia lalu mengetahui anaknya dan delapan siswa lainnya mengalami kekerasan fisik.

Kepada Iqbal, sang anak mengaku mendapatkan penganiayaan berupa pukulan hingga dipaksa meminum minuman keras (miras).

"Sempat juga disuruh minum minuman keras. Kalau dibilangnya (minuman) oplosan," tuturnya.

Menurut Iqbal, anaknya mendapatkan perlakuan tersebut pada 14 dan 15 Oktober lalu.

Penganiayaan itu dilakukan di dua lokasi, yaitu di lingkungan sekolah dan di rumah salah satu alumni sekolah putranya.

"Jadi ada yang di sekitaran sekolah. Ada juga yang di rumah alumni dilakukannya," ucapnya.

Iqbal dan orangtua siswa lainnya memutuskan untuk melaporan kejadian tersebut ke Polsek Ciputat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com