Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Terganggu karena JPO Dikuasai Sepeda Motor

Kompas.com - 15/11/2019, 18:46 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pengendara motor yang naik ke jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta Selatan, cukup meresahkan pejalan kaki yang kerap menggunakan fasilitas tersebut untuk menyeberangi pelintasan stasiun kereta.

Salah satu warga yang resah adalah Furqon Hakim. Pria 27 tahun ini mengaku cukup khawatir ketika melintas jembatan yang banyak dilalui motor.

"Sebenarnya sih enggak takut ketabrak, cuman ngeri kesenggol stang motor saja. Ngerinya malah kalau kesenggol motornya jatuh dan bahayain pejalan kaki yang lain. Karena kan tanjakan di sini cukup curam," kata Furqon saat ditemui di JPO , Jumat (15/11/2019).

Menurut Furqon, hal yang lebih berbahaya justru bisa terjadi pada pengendara motor.

"Kalau yang naik motor boncengan terus enggak kuat naik malah bahaya. Bisa jatuh pas di tanjakan," kata dia.

Baca juga: Ketika Motor Leluasa Lalu Lalang di JPO Stasiun Pasar Minggu Baru...

Hal yang sama juga dikatakan Syafitri (35). Dia menilai, sewajarnya JPO bukan diperuntukkan bagi pengendara motor.

"Ya sesuai namanya kan JPO, jembatan penyeberangan orang. Bukan jembatan penyeberangan motor. Justru sebagai pengguna jalan kita enggak nyaman," kata dia.

Dia berharap masyarakat bisa sadar dan memanfaatkan fungsi JPO dengan semestinya. Tidak hanya itu, dia juga berharap petugas keamanan bisa mengawasi jembatan tersebut agar tidak dilalui motor.

"Kalau bisa ada petugas dan dikenakan sanksi bangi yang lewat," tambah dia.

Kompas.com pun juga sempat berupaya mewawancarai salah satu pengemudi sepeda motor yang lewat di atas JPO.

Ketika ditanya apa alasanya, dia menjawab dengan terburu-buru.

"Ini soalnya kalau lewat sini cepet. Sudah biasa juga," kata dia singkat.

Dia bahkan menolak disebutkan namanya ketika selesai wawancara.

"Halah enggak usah, sebut aja Jinggo," kata dia seraya melaju dengan motornya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com