Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakbar yang Identitasnya Dicatut untuk Kendaraan Mewah Diimbau Segera Lapor ke Samsat

Kompas.com - 05/12/2019, 16:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pencatutan kartu identitas penduduk (KTP) belakangan marak dilakukan untuk menghindari pajak kendaraan mewah.

Para pencatut dengan sengaja meminjam kartu identas orang lain.

Biasanya, kartu itu dipinjam oleh orang dekat agar identitasnya bisa dipakai untuk menghindari dari tarif pajak progresif.

Sebab, jika menggunakan identitas aslinya, tarif pajak kendaraan bermotor (PKB) akan lebih mahal karena mobil itu tercatat bukan kendaraan pertama yang dimiliki.

Kemudian, pada saat ditagih pajak, pemilik KTP yang namanya dicatut merasa tidak memiliki kendaraan mewah tersebut.

Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Jakarta Barat Joko Pujiyanto mengatakan, ada beberapa langkah yang harus diambil bila hal tersebut terjadi.

"Kalau kasus yang dialami Dimas Agung yang di Mangga Besar kemarin mas itu dia langsung blokir dia kemarin sudah. Karena kita datangi dan langsung isi formulir blokir dia, karena memang dia tidak merasa memiliki hanya dipinjam identitasnya saja," ucap Joko saat dikonfirmasi, Kamis (5/12/2019).

Belajar dari kasus Dimas Agung, seorang pekerja bangunan yang memiliki Roll Royce, Joko mengatakan petugasnya tidak hanya melakukan operasi door-to-door.

Baca juga: Orangtua Penerima KJP Plus Punya Mobil Mewah, KJP Salah Sasaran?

Hanya saja, pada saat itu, pihak samsat menemui kecurigaan terhadap kepemilikan mobil mewah.

Hingga kini, pihak samsat pun terus menagih tunggakan pajak melalui kelurahan-kelurahan dan kecamatan-kecamatan.

"Ini kan yang tidak didatangi banyak juga, tapi tetap kita melakukan penagihan melalui camat dan lurah ya dibantu pak lurah kirim tagihan misal 5.000 tagihan tunggakan. Dari situ ada juga yang bayar, kalau kemarin kan karena khusus mobil mewah karena mobil mewah pajaknya luar biasa," terang Joko.

Jika petugas menyambangi rumah pemilik identitas dan orang tersebut tak merasa memiliki kendaraan mewah yang dimaksud, Joko meminta agar segera melapor.

Pemilik identitas bisa mendatangi Samsat Jakbar untuk memblokir.

Tentu hal ini harus melewati beberapa proses seperti pengisian formulir dan membuat surat pernyataan sebagai bukti tidak memiliki kendaraan mewah.

Setelah pemblokiran dilakukan oleh pihak Samsat, baru kartu identitas orang tersebut kembali seperti semula dan tidak ditagih pajak ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com