Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Bandara Soekarno-Hatta Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2020

Kompas.com - 11/12/2019, 08:05 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Persiapan libur Natal dan Tahun Baru kian dekat dan semakin giat disiapkan oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sebagai pintu utama jalur penerbangan di wilayah DKI Jakarta dan Provinsi Banten, persiapan-persiapan mulai dari petugas hingga fasilitas mulai dikalkulasikan.

Berikut serba-serbi persiapan Bandara Internasional Soekarno-Hatta jelang libur Natal dan tahun baru 2020.

Siagakan ribuan petugas

Manajemen Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, akan menyiapkan 1.200 petugas yang berjaga untuk setiap sift selama periode Natal dan tahun baru 2020.

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan, para petugas tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan pergerakan penumpang.

Jika jumlah penumpang meningkat, jumlah petugas kemungkinan akan bertambah.

"Untuk setiap tugasnya, yang standby ada 1.200 untuk setiap sift. Bisa lebih," ujar dia saat ditemui Kompas.com di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Siagakan Ribuan Petugas Jelang Natal dan Tahun Baru

Febri menjelaskan, periode Natal dan tahun baru 2020 yang akan berlangsung selama 19 hari tersebut sudah dipersiapkan pihak Bandara.

"Kami manajemen Bandara Soekarno-Hatta siap melayani penumpang periode angkutan Nataru (Natal dan tahun baru) ini. Periode Nataru mulai tanggal 19 Desember 2019 sampai 6 Januari 2020," katanya.

Selain petugas, kata Febri, manajemen Bandara Soekarno-Hatta akan mempersiapkan berbagai proses mulai dari extra flight atau penambahan penerbangan dan fasilitas penunjang untuk penumpang.

Terkait prediksi kepadatan penumpang, Febri mengatakan belum bisa memberikan kalkulasi karena pengajuan penambahan penerbangan masih dalam proses pengajuan.

Saat ini, kata dia, sudah ada maskapai yang mengajukan penambahan jam terbang yang masih diproses pihak Bandara Soekarno-Hatta.

Meski belum bisa dipastikan, dia berharap peningkatan jumlah penumpang bisa lebih dari data periode Natal dan Tahun Baru tahun lalu sebesar 3,2 juta penumpang.

"Ada (penambahan jam) tapi masih dalam proses, selanjutnya persiapan kami terkait proses," jelas dia.

Selebihnya, Bandara Soekarno-Hatta akan memastikan setiap fasilitas yang ada bisa dinikmati oleh penumpang pesawat tanpa ada kendala apa pun.

"Kami melakukan seperti mengaudit untuk persiapan, seperti Garbarata, lift, dan lainnya. Kami berharap itu bisa berfungsi dengan baik," ujar dia.

Siapkan posko kesehatan

Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta Anas Maaruf mengatakan hasil rapat koordinasi dari stakeholder, KKL Bandara Soekarno-Hatta akan menyiapkan layanan kesehatan khusus untuk periode Natal dan tahun baru 2020.

"Ada 14 pos yang akan kami siapkan dalam rangka untuk pelayanan publik dalam rangka arus mudik balik Natal dan Tahun Baru 2020," kata Anas saat ditemui Kompas.com di tempat yang sama.

Anas mengatakan, pelayanan kesehatan untuk periode Natal dan tahun baru 2020 akan dimulai pada 19 Desember 2019. Pelayanan akan berlangsung selama 19 hari dan berakhir pada 6 Januari 2020.

Anas juga mengatakan, akan disiapkan petugas medis baik dokter maupun perawat di setiap pos yang sudah disebar. Sekitar 100 petugas akan mengusi selama 24 jam di masing-masing pos.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Bandara Soekarno-Hatta Siapkan 14 Pos Kesehatan

"Diupayakam minimal dua orang setiap titik. Ada yang empat dan lima, tergantung tingkat keramaian pos masing," kata dia.

Selain itu, terdapat juga petugas yang akan memonitor pergerakan penumpang pada periode Nataru tersebut. Dengan demikian, lanjut dia, akan ada penempatan tenaga medis sesuai dengan beban penumpang yang bergerak.

"Terutama terminal internasional, kami ada mengerahkan banyak lagi personel, terutama pengamatan kedatangan para penumpang baik pulang dan pergi dari kedatangan internasional," ucap dia.

Jaring penyakit menular dari kedatangan internasional

Ada beberapa penyakit yang diantisipasi oleh KKP Bandara Soekarno Hatta, yakni mers atau flu unta, polio, dan ebola. Anas menjelaskan, KKP saat ini melakukan atensi dan pengawasan kepada penyakit flu unta.

"Karena berdasarkan laporan WHO, belakangan ini ditemukan kasus-kasus baru di Arab Saudi sehingga kita melakukan pemantauan ketat terutama WNI yang pulang umrah," ujar dia.

Selain mers, ada juga virus ebola yang berasal dari benua Afrika. Pasalnya, lanjut Anas, hingga saat ini WHO masih menyatakan virus tersebut sebagai sebuah penyakit yang diwaspadai di dunia.

Kewaspadaan tersebut juga ditambah dengan adanya penerbangan langsung dari Afrika ke Indonesia, yakni negara Etiopia.

"Itu juga kami antisipasi, tapi selain itu banyak penerbangan dari afrika yang transit lewat Singapura dan lainnya itu juga kita awasi, seluruh prmerbangan internasional kita awasi dan atensi penyakit ebola," kata dia.

Baca juga: Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Diajak Jalani Screening HIV AIDS

Selain mers dan ebola, ada juga penyakit polio yang saat ini merebak di Filipina. Polio, lanjut Anas, saat ini sudah menjalar ke Malaysia dan hampir memasuki Indonesia.

"Jadi itu yang kita perhatikan apalagi jelang Nataru (Natal dan tahun baru) ini," kata dia.

Perihal pengawasan penyebaran polio dari pintu masuk kedatangan internasional, Anas mengatakan sudah melakukan pengawasan ketat selama sebulan untuk mereka yang menuju dan datang dari Filipina.

"Dengan cara setiap penumpang yg datang langsung kita health declare untuk menyatakan apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak dan tanyakan berapa lama mereka ini tinggal di Indonesia. Dan kalau memang lama tingga di Indonesia maka kita tanyakan status vaksinasinya dan itu khusus polio," ujar dia.

Sedangkan untuk ebola dan mers, KKP Bandara Soekarno Hatta menggunakan tremoscanner untuk mendeteksi suhu penumpang yang datang dari pintu kedatangan Internasional.

Tidak hanya penumpang, kru pesawat juga harus melewati termoscaner tersebut untuk memastikan tidak ada mereka yang terdampak mers dan ebola.

"Sehingga kru atau penunpang yang datang dan dalam keadaan demam atau gejala lainnya kami amati, kemudian diajak ke klinik untuk periksa lanjut," pungkas dia.

Tarik Wisatawan dengan stan pameran

Deputy Executive General Manager Airport Service and Facility Bandara Soekarno Hatta Hufron Kurniadi mengatakan, pameran terkait pariwisata termasuk stan dari Kabupaten Serang tersebut bisa membuat daya tarik penumpang yang sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ini bagian dari bagaimana promosi ini bisa menjadikan wisatawan lebih tertarik," ujar dia saat ditemui Kompas.com di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/12/2019).

Hufron mengatakan, apa yang ditampilkan Kabupaten Serang dalam stan yang baru saja dibuka tersebut memuat ikon unik dan menjadi promosi untuk penumpang agar bisa berwisata ke Kabupaten Serang.

Baca juga: Strategi untuk Tingkatkan Wisatawan MICE 2020 di Jakarta

"Sehingga penumpang lebih memiliki potensi untuk mengunjungi," kata dia.

Di tempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Entus Mahmud mengatakan, dipilihnya gerabah sebagai ciri khas booth dari Kabupaten Serang di Bandara Soekarno-Hatta dikarenakan sebagai produk dengan kualitas internasional.

Entus mengatakan, gerabah tradisional yang dipamerkan di Booth Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta tersebut memiliki ciri khas yang sudah terbukti terjual di pasar Eropa dan Korea Selatan.

"Kami meyakini bahwa sarana ini akan mengangkat pemasaran produksi gerabah masyarakat Bumi Jaya Serang," kata dia.

Ciri khas lainnya dari gerabah tersebut adalah motif yang ditampilkan di lapisan luarnya. Bumi Jaya, tempat di mana gerabah tersebut diproduksi diyakini masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal di Kabupaten Serang.

"Desain motif relatif mempertahankan nilai kearifan lokal zaman kesultanan banten abad 15," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com