Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Dua Moncong Pesawat Garuda Indonesia Berhadapan Dinilai karena Kelalaian Pilot

Kompas.com - 13/12/2019, 16:31 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Insiden moncong dua pesawat Garuda Indonesia yang berhadapan di Taxiway Bandara Soekarno-Hatta, Banten, dinilai sebagai kelalaian pilot.

Hal tersebut diungkapkan pengamat penerbangan, Alvin Lie.

Alvin mengatakan, sangat kecil kemungkinan salah komunikasi dari menara ACT kepada Pilot untuk menunjukan area parkir pesawat.

"Sangat kecil, karena jika kurang jelas, pilot wajib untuk meminta pengulangan informasi," ujar Alvin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Dua Pesawat Garuda Indonesia Nyaris Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta

Alvin mengatakan, instruksi saat melakukan landing sangat jelas seperti kode jalur parkir pesawat.

Menurut dia, sangat aneh ketika pilot bisa keluar jalur setelah mendapatkan instruksi.

"Aneh sekali, karena ini sangat jarang terjadi," pungkas dia.

Sementara itu, Manager Humas Airnav Bandara Soekarno-Hatta, Yohanes Sirait mengatakan, pihak pengarah navigasi bandara sudah memberikan instruksi kepada pilot Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 469 dengan jelas untuk mengarahkan ke parkir pesawat dengan jalur NP1.

"Namun pilot masuk ke NP2, sehingga berhadapan dengan GA 246," ujar dia.

Saat ini, lanjut dia, kasus tersebut sedang ditindaklanjuti oleh Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Hingga saat ini pihak Garuda Indonesia tengah diminta konfirmasi perihal head on pesawat Garuda Indonesia tersebut.

Sebelumnya, pesawat Garuda Indonesia nyaris saling adu moncong di taxiway Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Herson, mengatakan, insiden yang disebut taxiway incursion tersebut terjadi pada Kamis (12/12/2019) siang.

Herson menjelaskan, Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-649 baru datang dari Ternate. Sementara GA-264 akan take off.

Herson mengatakan, kejadian bermula saat pesawat GA-649 akan mendarat. Kemudian, pesawat itu menerima instruksi dari menara ACT untuk masuk ke jalur NC3.

Akan tetapi, pilot tidak mendengar instruksi menara ACT dan masuk ke jalur NP2.

"Pada saat yang bersamaan, GA-264 (yang akan take off) sudah berada di posisi NP2 sehingga membuat kedua pesawat dalam kondisi berhadapan (head on)," kata dia.

Pada akhirnya GA-649 diseret keluar dari jalur NP2 dan GA-264 melanjutkan untuk take off.

"Sebagai tindak lanjut kejadian tersebut, saat ini sedang dilakukan investigasi terhadap kejadian ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com