Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-3 Natal, Bandara Soekarno-Hatta Sepi Penumpang

Kompas.com - 22/12/2019, 13:25 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta terpantau sepi dari aktivitas penumpang.

Salah satunya di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

Pantauan Kompas.com pada Minggu (22/12/2019) pukul 10.50 WIB, tidak terlihat tumpukan antrean di area check-in Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

Salah seorang penumpang di Terminal 2D, Fendi mengaku heran dengan sepinya area check-in Bandara Soekarno-Hatta.

"Ekspektasi karena ini masa liburan, check-in ramai, jadi ya ternyata kosong," kata Fendi saat ditemui Kompas.com di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/12/2019).

Baca juga: H-4 Diprediksi Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru di Bandara Kualanamu

Padahal, lanjut Fendi, ia dan salah seorang rekannya sengaja datang lebih awal untuk check-in karena takut antrean mengular.

Namun pria yang akan terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang tersebut justru mendapat bandara yang sepi.

Hal senada dirasakan dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang akan berangkat menuju Yogyakarta dari Bandara Soekarno-Hatta, Husna dan Nauriska.

Husna mengungkapkan rasa herannya ketika melakukan check-in di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

"Sunyi, bahkan ketika ke Jakarta kemarin dari Jogja," kata dia.

Husna menilai, penyebab sepinya bandara Soekarno-Hatta karena harga tiket yang terlalu tinggi.

Baca juga: Naik Bus, Kereta, atau Taksi dari Bekasi ke Bandara Soetta, Mana Paling Murah?

Husna sendiri bersama rekannya terpaksa mengambil tiket Jakarta-Jogjakarta seharga Rp 900.000 karena harga tiket kereta api hampir sama dengan harga tiket pesawat tersebut.

"Karena ke sini sebenarnya mau masuk kereta, tapi ya kereta sama aja. Beda Rp 100.000, jadi ya pilih ini. Biasanya kan Rp 600.000 paling tinggi, Rp 300.000 biasanya dapet," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com