Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Sebab Pekerja Asal China Tewas di Proyek Apartemen Meikarta Lippo Cikarang

Kompas.com - 10/02/2020, 06:04 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - YH (46), warga negara China ditemukan meninggal dunia di Pintu B1 Tower 153 lantai 11 proyek Apartemen Meikarta Lippo Cikarang, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,  Jumat (7/2/2020) lalu pukul 19.30 WIB.

YH adalah tenaga kerja asal China yang bekerja sebagai direktur supervisour di Apartemen Meikarta.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, YH ditemukan meninggal setelah menghilang sejak dua hari sebelumnya, yaitu Rabu pekan lalu.

"Senin masih diketahui keberadaannya bahkan makan siang bareng karyawan sana juga. Nah Selasa mulai hilang tak terlihat, pada Rabu dilaporkanlah kehilangan itu," ujar Hendra saat dihubungi, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: TKA China Ditemukan Tewas di Lokasi Proyek Meikarta, Diduga Jatuh Saat Kerja

Hendra menjelaskan, penemuan jenazah tersebut diketahui oleh seorang pekerja proyek yang bekerja di lantai 17. Pekerja itu mencium bau tak sedap.

'Lalu diikuti aroma tak sedap itu hingga ke lantai 11 bau hingga akhirnya asal bau busuk itu ada di sebuah ruangan yang tertutup gipsum," kata dia.

Gipsum itu pun didobrak paksa. Di kemudian ditemukan YH telah meninggal dunia dalam posisi tergeletak miring ke kanan dengan menggunakan pakaian lengkap (kaus warna abu-abu, rompi, sepatu dan masker).

Hendra menduga, YH meninggal karea kecelakaan saat bekerja. Hal itu dikuatkan oleh bukti jaring-jaring (pengamanan lift) yang berguna untuk menahan beban robek.

Bahkan, jaring-jaring itu ditemukan di sekitar jenazahnya. Polisi untuk sementara menduga  YH jatuh dan sempat tertangkap jaring.

Namun, karena jaring itu tak bisa menahan beban akhirnya YH tetap terjatuh ke bawah.

"Ini kemungkinan jaring itu tidak kuat menahan hingga akhirnya korban jatuh di lantai 11. Saat ini kita lagi cek jatuh dari lantai berapa," ujar Hendra.

Ia mengatakan, saat ini polisi juga masih menyelidiki lebih dalam terkait kasus itu.

"Kami tidak temukan tanda-tanda kekerasan, namun kami akan dalami dengan memeriksa sejumlah saksi yang merupakan rekan-rekan kerja korban," ucap dia.

Jenazah YH telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami juga sedang koordinasi dengan kedutaan terkait kepulangan korban," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com