Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara di Jakarta Disebut Akan Semakin Membaik jika Karantina Wilayah Diterapkan

Kompas.com - 31/03/2020, 13:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

8JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) melakukan penelitian mengenai kualitas udara Ibu Kota selama 10 hari instruksi social distancing diterapkan, yakni pada periode 16-25 Maret 2020.

Masing-masing alat ukur mendeteksi 3 parameter polutan, yakni kandungan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen dioksida, ozon, sulfur dioksida, serta partikel debu berukuran di bawah 10 mikron.

Dari kelima titik pemantauan pinggir jalan selama periode itu, terlihat kecenderungan kadar polutan menurun tajam dibandingkan hasil pengukuran di lokasi yang sama pada 2011–2019.

Baca juga: Cegah Corona, PT MRT Jakarta Bagikan Paket Masker dan Hand Sanitizer ke Penumpang

Meski demikian, Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin berujar, perbaikan kualitas udara Jakarta akan semakin cepat terjadi apabila pemerintah memutuskan karantina wilayah.

“Social/physical distancing memiliki efek positif mengendalikan pencemaran udara dan berpotensi meningkatkan kualitas udara Jakarta menjadi kategori baik pada 5-10 hari ke depan. Ini perlu dilanjutkan dengan tingkat disiplin yang tinggi,” kata Ahmad Safrudin dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

“Akan lebih cepat lagi apabila ditingkatkan menuju karantina wilayah, sehingga terjadi pelarangan operasional kendaraan pribadi di jalanan untuk tujuan yang tidak mendesak,” tambah dia.

Baca juga: Minggu Ketiga Kerja dari Rumah karena Covid-19, Polusi Udara Jakarta Membaik

Jika menggunakan pengukuran kualitas udara ambien, dengan menghitung jumlah partikel debu berukuran 2,5 mikron yang melayang di udara, kualitas udara Jakarta hanya menunjukkan perbaikan tipis.

Sebab, kemungkinan ada sumbangan polusi udara dari aktivitas pabrik dan pembangkut listrik yang belum berhenti. Kapal-kapal beremisi bahan bakar buruk pun tetap beraktivitas di pantai utara Jakarta.

Akan tetapi, jika mengukur kualitas udara pinggir jalan, ada tren menjanjikan bahwa beberapa hari ke depan kualitas udara Jakarta akan meningkat. Merosotnya mobilitas warga di jalan raya dan terbatasnya operasional angkutan umum jadi sebabnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sendiri menyatakan Jakarta sudah siap karantina wilayah, meskipun keputusannya masih terganjal restu pemerintah pusat yang tak kunjung terang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com