Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak PKL di Tangerang Terapkan Physical Distancing, Ada Cat Penanda Batas Antrean

Kompas.com - 05/05/2020, 18:48 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lapak pedagang kaki lima (PKL) dan warung-warung di Kota Tangerang diberikan cat tanda antrean untuk penerapan physical distancing.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperas,i dan UKM Kota Tangerang Teddy Bayu Putra mengatakan upaya tersebut untuk menerapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang.

"Setiap lapak pedagang, PKL, toko, warung juga kita berikan tanda antrean dengan cat, sehingga pembeli tetap bisa jaga jarak. Antar lapak pedagang/toko/warung juga kita atur agar tidak terlalu berdekatan," kata dia saat dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: 2 Puskesmas di Tangerang Disiapkan untuk Isolasi ODP, PDP, dan OTG Covid-19

Selain memberikan tanda antrean kepada para pembeli, Teddy menjelaskan, petugas juga memasang tirai plastik di lapak-lapak pedagang untuk mencegah penyebaran Covid 19.

"Kita sudah mulai pasang tirai plastik di lapak-lapak pedagang, biar penjual dan pembeli juga sama-sama terlindungi," kata dia.

Teddy juga mengatakan petugas langsung diterjunkan ke pasar-pasar untuk menyosialisasikan pencegahan Covid-19 ke para pedagang dan juga pembeli.

"Dari awal Covid-19 merebak, kita secara rutin melakukan kunjungan ke pasar yang menjadi binaan kita, kita bagi-bagikan masker dan sarung tangan plastik kepada pedagang sekalian mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat," kata dia.

Baca juga: Tertular Sang Kepala Keluarga, Satu Keluarga di Tangerang Diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran

Sebanyak 80 petugas Dinas Indagkopukm disebar ke pasar-pasar, Toko, Warung dan PKL di 13 Kecamatan 104 Kelurahan.

Selain membagi-bagikan masker kepada para pedagang, pihaknya memasang spanduk Himbauan Lawan Covid 19 di pasar-pasar dan pusat keramaian atau perdagangan.

Termasuk juga membagikan selebaran kepada para pedagang dan pengunjung untuk memakai masker dan menerapkan physical distancing selama belanja di pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com