Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Kabur Lalu Menyerahkan Diri, Penabrak Pengendara Vespa di KBT Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/06/2020, 19:34 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - FP (19), pengendara mobil Hyundai B 1008 KYE yang menabrak enam pengendara Vespa modifikasi di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, ditetapkan sebagai tersangka.

Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan FP dikenakan Pasal 310 ayat 4 tentang kecelakaan yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka nanti kita periksa lanjut kita tunggu perkembangannya. Pasal yang dikenakan Pasal 310 Ayat 4, ancaman maksimal enam (tahun penjara)," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Mobil Tabrak Lari 2 Vespa Modifikasi di KBT, Seorang Meninggal, 5 Luka Berat

Agus menambahkan FP sempat melarikan diri usai kecelakaan tersebut. Namun, pada akhirnya FP menyerahkan diri ke Mapolsek Duren Sawit dan mengakui perbuatannya.

"Dia menyerahkan diri, dia panik karena tidak mengenal lokasi, tinggalnya tidak di daerah itu. Jadi kalau melarikan diri terus ditangkap itu tidak, jadi dia menyerahkan diri, karena mungkin panik, kalut, anak muda, meninggalkan TKP, namun akhirnya dia menyerahkan diri dan kita periksa," ujar Agus.

Diketahui FP yang mengendarai mobilnya di Jalan Basuki Rahmat, Duren Sawit, Jakarta Timur menabrak enam pengendara Vespa modifikasi pada Minggu (7/6/2020) dini hari.

Satu orang tewas di lokasi bernama Rafly Maulana (18).

Sedangkan lima pemuda lainnya yang luka berat bernama Ilham Ramdhani (20) tangan kiri patah, Fauzi (12) luka pada bagian tangan dan kaki, Salsa Bila Tiur (12) luka pada bagian kaki dan tangan, Abdul Azis (13) luka pada kepala, dan M Rizki Candra (17) luka pada kaki dan tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com