Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kursi di Food Court Margo City Bakal Dikurangi Separuh dari Kapasitas Normal

Kompas.com - 09/06/2020, 16:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com – Kota Depok resmi memasuki fase PSBB proporsional mulai Jumat (5/6/2020) sebagai transisi menuju new normal atau kenormalan baru.

Dalam PSBB proporsional, Kota Depok termasuk dalam kategori kewaspadaan level 3 (zona kuning, cukup berat) dari 5 level yang ada.

Beberapa aktivitas publik yang sebelumnya dibekukan, kini dilonggarkan sebagian dan bertahap, mulai dari perkantoran, industri, hingga pusat perbelanjaan.

Baca juga: Mal di Depok Boleh Buka 16 Juni, Margo City Pilih Tunda Sehari

Pusat perbelanjaan baru akan dibuka pada Selasa, 16 Juni 2020 mendatang. Prinsip pembatasan aktivitas 50 persen berlaku di sana, mulai dari jumlah pengunjung yang hanya diperbolehkan separuh dari kapasitas, hingga restoran di dalam mal yang setiap mejanya hanya diizinkan ditempati oleh separuh kapasitas meja.

Meski demikian, mekanisme kontrol jadi hal yang menentukan agar protokol pembatasan 50 persen di restoran itu dipatuhi.

Di mal Margo City, misalnya, pengelola mengatur tata letak kursi makan untuk menjaga jarak aman atau physical distancing.

Jumlah kursi makan yang tersedia dikurangi separuh dari kapasitas normal di masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Area food court Margo City. Foto diambil 3 Juli 2019, sebelum pandemi Covid-19.Dokumentasi Margo City Area food court Margo City. Foto diambil 3 Juli 2019, sebelum pandemi Covid-19.

“Di dalam itu akan kami batasi dari jumlah tempat duduk. Tempat duduk yang kami sediakan sudah pasti hanya 50 persen dari restoran atau food court,” jelas Manajer Margo City, Reza Ariananda kepada wartawan pada Selasa (9/6/2020).

Ia menganggap, hal itu lebih efektif dan minim risiko pelanggaran dibandingkan dengan hanya menempatkan tanda bahwa beberapa kursi di sana tak bisa ditempati.

Selain itu, lanjut Reza, kursi-kursi yang ada di restoran maupun food court akan berupa kursi permanen.

“Tempat duduk itu tidak bisa dipindahkan oleh pengunjung kami. Kami mau menjamin kenyamanan dan kesehatan mereka pun terjaga di area food court dan restoran," tambah dia.

Baca juga: Grafik 8 Juni di Depok: Kenaikan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi Sejak 12 Hari Terakhir

Sementara itu, berkaitan dengan jumlah pengunjung yang hanya diizinkan separuh kapasitas mal, tidak ada terobosan berarti di Margo City. Reza berujar, Margo City akan membatasi bahwa jumlah pengunjung di dalam mal maksimal 8.000 orang jika mengacu pada prinsip pembatasan 50 persen.

“Untuk penjagaan kapasitas, itu kami lakukan pengecekan secara manual oleh petugas sekuriti yang ada di depan,” tutup dia, memastikan bahwa mal yang ia naungi baru buka sehari lebih lambat dari arahan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com