Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Polisi Geser Traffic Cone Jalur Sepeda, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 15/06/2020, 20:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah foto beredar di media sosial yang menunjukkan anggota Polisi dan TNI tengah menggeser traffic cone pembatas antara jalur sepeda dan kendaraan bermotor.

Foto tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @b2w_Indonesia pada Senin (15/6/2020).

"Sadar atau tidak banyak pemangku kebijakan terkait perkotaan di negara ini menjebak warganya untuk menikmati polusi udara, kemacetan, dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta berbagai persoalan kota lainnya," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca juga: Kuasa Hukum Terdakwa Salahkan Penanganan Medis sehingga Mata Novel Rusak

Saat dikonfirmasi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo membenarkan anggotanya menggeser traffic cone pembatas jalan tersebut.

Kejadian itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin pada Senin pagi. Polisi menyingkirkan traffic cone itu untuk mengantisipasi kemacetan saat hari kerja.

Pasalnya, traffic cone itu membatasi dua lajur untuk jalur sepeda dengan dua lajur untuk kendaraan bermotor.

Sementara itu, dua lajur jalan dinilai tidak mampu menampung kepadatan kendaraan bermotor saat hari kerja.

Baca juga: Jakarta Kembali Macet saat PSBB Transisi, Kualitas Udara Terburuk Kedua di Dunia

"Kalau hari minggu, mereka buat dua lajur enggak masalah karena arusnya kan kecil. Tapi kalau hari Senin diambil dua lajur untuk (jalur) sepeda, tinggal dua lajur untuk pengendara lainnya itu tidak cukup untuk kendaraan," kata Sambodo.

Oleh karena itu, polisi mengecilkan jalur sepeda menjadi satu lajur dengan cara meminggirkan traffic cone. Pengguna sepeda masih dapat melintas di ruas jalan protokol di jalur yang telah tersedia sebelumnya.

"Kemudian dikecilkan oleh anggota untuk memberikan tambahan lajur dan kapasitas jalan untuk pengendara lainnya. Kan lajur sepeda ada di situ, pakai lajur sepeda itu (untuk pengguna sepeda)," ujar Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com