Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layangan Tersedot Mesin Pesawat Saat Landing di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 28/07/2020, 16:01 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Layang-layang yang terbang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta Banten sempat masuk ke engine atau mesin pesawat penumpang saat hendak landing.

Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Herson mengatakan, kejadian tersebut sering terjadi akhir-akhir ini di saat layangan sering terbang di sekitar Bandara.

"Ada yang nyangkut, ada juga yang kesedot," ujar Herson saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Warga di 3 Kecamatan di Kota Tangerang Dilarang Terbangkan Layang-layang

Herson mengatakan, beruntung peristiwa itu tidak sampai membahayakan penerbangan. Walaupun tersedot mesin pesawat, pendaratan tetap mulus.

"Layangan kecil ya. Tidak sampai ada kerusakan," ujar dia.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, temuan dan aduan para pilot pesawat diteruskan ke pemerintahan setempat, yakni Pemerintah Kota Tangerang.

Herson mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat untuk meminta Pemkot Tangerang membina masyarakat agar tidak menerbangkan layangan di area keselamatan penerbangan.

"Sudah kami kirimkan surat itu," tutur dia.

Baca juga: Polisi: Otak Pembegalan di Sekitar Bandara Soetta Masih Berusia 14 Tahun

Dalam surat bernomor UM.202/012/12/KOBU.I/2020 yang dikirim 23 Juli, Otoritas Bandara Soekarno-Hatta meminta Pemerintah Kota Tangerang melakukan penertiban masyarakat yang berada di sekitar wilayah Bandara agar tidak lagi bermain layang-layang.

Herson mengatakan, dua hari terakhir sejak surat tersebut dikirimkan sudah tidak ada lagi layang-layang terlihat di sekitar Bandara Soekarno-Hatta.

"Kemarin, sama sore ini sudah tidak ada," kata dia.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah juga mengaku sudah melakukan penindakan dan razia di sekitar bandara.

"Itu kan lagi ditertibkan bersama dengan Angkasa Pura II," kata Arief.

Ia mengatakan, masyarakat mungkin jenuh dengan kondisi pandemi Covid-19 sehingga melampiaskan kebosanan mereka dengan bermain layang-layang.

"Karena masyarakat lagi nggak ada kegiatan jadi dia mencoba mencari ruang," kata dia.

Arief menambahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait pelarangan bermain layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta di tiga kecamatan di Kota Tangerang, yakni Kecamatan Neglasari, Benda, dan Batuceper.

"Kita terus sosialisasikan ke masyarakat untuk 3 kecamatan di sekitar bandara untuk tidak memainkan layangan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com