Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD DKI Desak agar Dana Insentif untuk Tukang Gali Kubur Segera Dicairkan

Kompas.com - 14/08/2020, 16:03 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Abdurrahman Suhaimi, mendesak Pemerintah Provinsi DKI agar segera mencairkan insentif bagi tukang gali kubur dan sopir ambulans yang biasa menangani jenazah Covid-19.

Suhaimi mengaku dia telah menanyakan dan mendesak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk segera mencairkan insentif tersebut. Pasalnya, sejumlah tukang gali kubur dan sopir ambulans mengeluh soal mandeknya dana insentif itu.

"Saya sudah komunikasikan dengan Sekretaris Dinas Kehutanan dan Pemakaman, insya Allah semuanya sedang berproses, untuk sepekan ini dana insentif tersebut akan cair, sehingga para tukang gali kubur mendapatkan haknya segera," kata Suhaimi, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Tak Ada Dana, Insentif Tukang Gali Kubur dan Sopir Ambulans Khusus Covid-19 di Jakarta Tertunda

Ketua Dewan Syariah DPW PKS DKI Jakarta itu menyatakan prihatin dengan apa yang dialami para tukang gali kubur. Namun, dia juga memaklumi lamanya proses pencairan dana karena kondisi darurat.

"Beberapa hal memang harus dimaklumi dalam kondisi darurat seperti ini, pasti ada kurang dan lebihnya," ucapnya.

"Tetapi insya Allah ke depan, para tukang gali kubur yang juga menjadi ujung tombak terakhir pemakaman dalam masa pandemi Covid-19 akan mendapatkan haknya dan mudah-mudahan tidak tertunda lagi," ujar Suhaimi.

Sebelumnya, seorang tukang gali kubur berinisial MA mengaku belum mendapatkan dana insentif. Selama dua bulan, sejak Juni sampai Juli lalu, dana insentif yang dijanjikan sebesar Rp 1.000.000 lebih per bulan tak kunjung diterimanya.

Padahal pada periode Maret sampai Mei lalu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta tepat waktu membayarkan dana insentif itu.

Menurut MA, penundaan penerimaan insentif itu dialami oleh semua tukang gali kubur dari dua tempat pemakaman yang menangani jenazah Covid-19, yaitu TPU Pondok Rangon Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur Jakarta Barat.

Bila ditotal, jumlah mereka 113 orang. Rinciannya sopir ambulans 48 orang, petugas pemakaman di TPU Tegal Alur ada 25 orang, dan di TPU Pondok Rangon ada 40 orang.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengakui bahwa pihaknya masih memproses pencairan dana tersebut. Dia beralasan, proses pencairan dana insentif harus melalui sejumlah tahap.

Dana itu diberikan sebagai bentuk dukungan karena pekerjaan yang mereka hadapi berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Status pegawai para tukang gali kubur dan sopir ambulans adalah petugas jasa layanan perorangan (PJLP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com