Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Gaduh di Pesawat Garuda, Mumtaz Diingatkan Hanum Rais

Kompas.com - 15/08/2020, 18:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri mantan Ketua MPR RI Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais angkat bicara prihal perselisihan adiknya, Mumtaz Rais dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango di kabin pesawat Garuda Indonesia, beberapa waktu lalu.

Hanum mengatakan, Mumtaz harus berjiwa besar atas masalah yang sedang dihadapi dan meminta maaf dengan tulus.

"Pesan terbaik kami untuk Mumtaz: berjiwa besar dan meminta maaf dengan tulus adalah hal yang sangat bijak dinanti," ujar Hanum dalam keterangan yang diterima oleh Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Hanum mengatakan, bertanggung jawab adalah sesuatu yang harus dilakukan sebagai sesosok manusia dewasa karena sudah memahami kesalahan atau kebenaran. Tak terkecuali soal yang berkaitan dengan hukum.

Baca juga: Kronologi Putra Amien Rais Cekcok dengan Pimpinan KPK di Pesawat

Hanum menekankan, kegaduhan yang timbul di publik atas perselisihan adiknya setidaknya tidak dikaitkan dengan sosok Amien Rais.

"Mumtaz Rais dan Amien Rais adalah individu yang berbeda meski kiranya Allah menakdirkan kami adalah satu kesatuan keluarga," kata Hanum.

Menurut Hanum, selama ini sosok Amien Rais tidak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menjadi manusia yang arogan atau sewenang-wenang.

"Pak Amien Rais dan Bu Amien sedari kecil mengajarkan kami tentang hidup sahaja, apa adanya. Orang tidak melihat kita karena kita anak siapa, atau berapa simpanannnya, tak juga apa tumpangannya. Melainkan apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat dan apa yang menjadi ridho Allah," katanya.

Baca juga: Mumtaz Rais Tiga Kali Ditegur Awak Garuda karena Pakai Handphone di Pesawat

Mumtaz Rais sebelumnya meminta maaf atas kegaduhan yang timbul di publik akibat perselisihan di kabin pesawat Garuda Indonesia.

"Atas nama pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, menyusul peristiwa di kabin pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta," kata Mumtaz dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Mumtaz Rais mengaku khilaf atas tindakan yang tidak sepatasnya itu.

Politikus PAN tersebut mengaku sedang kelelahan sehingga mudah terpancing emosi.

"Pada saat itu saya sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi. Namun, tetap tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan saya meminta maaf sebesar-besarnya," lanjut dia.

Mumtaz Rais sebelumnya terlibat percekcokan dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango Nawawi di pesawat Garuda Indonesia dalam penerbangan GS 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Mumtaz Rais Minta Maaf atas Keributan di Kabin Garuda

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan, saat itu ia duduk sederet dengan Mumtaz Rais di kelas bisnis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com