Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Identitas Pelaku yang Letakkan Benda Mencurigakan di Depan GPIB Effatha Melawai

Kompas.com - 02/04/2021, 21:52 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian tengah menyelidiki identitas pelaku yang meletakkan benda mencurigakan di depan GPIB Effatha, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/4/2021).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah menjelaskan, pencarian pelaku akan dilakukan berdasar pada sejumlah temuan benda mencurigakan di lokasi.

"Siapakah yang meletakkan, nanti kami pelajari lebih lanjut. Kami coba cari," kata Azis kepada wartawan.

Adapun benda benda mencurigakan tersebut sudah dipindahkan dari lokasi penemuan dan telah diobservasi oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polisi: Benda Mencurigakan di Halte Melawai Telah Diamankan Tim Jibom Gegana

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol Gatot Mangkurat memastikan tak ada rangkaian bom dalam benda mencurigakan itu.

“Tadi kami melaksanakan observasi singkat secara elektrik ternyata tidak ditemukan rangkaian bom,” kata Gatot.

Kendati demikian, tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya masih mencurigai adanya dugaan bom pada benda mencurigakan tersebut.

Benda mencurigakan tersebut akan dibawa ke Markas Gegana.

“Kami masih mencurigai, dikhawatirkan nanti berbentuk letter bom makanya kita akan bawa ke Markas Gegana. Akan kita discrupting di sana,” ujar Gatot.

Baca juga: Tim Jibom Gegana Pastikan Tak Rangkaian Bom pada Benda Mencurigakan di Depan GPIB Effatha

Gatot mengatakan, pengecekan benda mencurigakan tersebut tak lama. Ia menambahkan, tim Jibom Gegana tak menemukan unsur logam di benda mencurigakan tersebut.

Saat pengecekan benda mencurigakan tersebut, polisi menutup arus lalu lintas di Jalan Melawai Raya tepatnya sebelum GPIB Effatha.

Polisi sempat menutup jalan dengan water barrier, rubber cone, dan garis polisi. Kini, arus lalu lintas sudah kembali dibuka.

Sebelumnya, benda mencurigakan tersebut berjumlah dua buah sekitar pukul 18.30 WIB. Benda tersebut berupa satu majalah dan satu kliping majalah berbentuk buku.

Majalah dan kliping majalah berbentuk buku tersebut terletak di halte dengan jarak sekitar 50 sentimeter.

Klipingan majalah berbentuk buku yang tergeletak berjudul “Membendung Imperium Kristus: Teror Intelejen Memberangus Gerakan Islam”.

Sementara itu, ada Majalah Gatra berjudul “Membongkar Aksi Intel Amerika”.

Seorang petugas keamanan GPIB Effatha, Yonson, mengaku menemukan benda mencurigakan sekitar pukul 18.30 WIB.

"Pas lewat saya lihat majalahnya sudah ada di halte,” ujar Yonson kepada wartawan saat ditemui di GPIB Effatha.

Ia mengaku tak melihat seseorang mencurigakan di sekitar tempat penemuan benda mencurigakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com