Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Percobaan, Penyekatan Jalan Fatmawati dan Antasari Berlangsung Dua Jam

Kompas.com - 10/07/2021, 11:30 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Metro Jaya menambah tiga titik penyekatan di wilayah Jakarta, yakni di simpang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan; Jalan Antasari, Jakarta Selatan; dan Cijantung, Jakarta Timur.

Penyekatan di tiga titik tersebut merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jakarta.

Sementara penyekatan di Cijantung telah beroperasi sejak Jumat (9/7/2021), penyekatan di dua titik lainnya baru mulai diberlakukan hari ini (10/7/2021).

Baca juga: Catat, Ini Tambahan Tiga Titik Penyekatan di Jakarta pada Masa PPKM Darurat

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo menyatakan, penyekatan Jalan Fatmawati dan Antasari hari ini masih dalam tahap sosialisasi, sehingga hanya berlangsung dua jam.

"Hari pertama sifatnya masih sosialisasi dan tidak sampai selesai, hanya jam 06.00 sampai jam 08.00 hari Minggu (11/7/2021) juga sama," kata Sambodo kepada wartawan Sabtu (10/7/2021).

Jika masa sosialisasi sudah selesai, penyekatan akan berlangsung selama empat jam, dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB. Jam operasional penyekatan empat jam akan mulai berlaku pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Kesalahpahaman antara Paspampres dan Polisi di Pos Penyekatan PPKM Darurat yang Berujung Permintaan Maaf Kapolres Jakbar

Sambodo menjelaskan, dua titik tersebut disekat karena merupakan titik masuk ke Jakarta dari Tangerang Selatan.

"Kenapa kita lakukan (penyekatan) pada titik itu? Karena ditengarai titik itu adalah pintu masuk Jakarta dari wilayah Selatan khususnya wilayah Serpong, Bintaro, BSD, Ciputat, kemudian Pamulang, Pondok Labu, Cinere itu semuanya lewat jalur situ," kata Sambodo.

Apalagi, belum ada pemeriksaan yang dilakukan di lokasi tersebut pada masa PPKM darurat.

"Ini semua dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap PPKM darurat dan tujuannya adalah menurunkan tingkat mobilitas masyarakat," pungkas Sambodo.

Dikatakan Sambodo, dengan menurunnya tingkat mobilitas masyarakat, angka penyebaran Covid-19 pun diharapkan berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com