Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Sebut Formula E Hanya untuk Tutupi Kegagalan Program Utama Anies

Kompas.com - 12/11/2021, 18:35 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai penyelenggaraan Formula E di Jakarta hanya sebagai penutup kegagalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengekseksui program utama janji kampanyenya.

"Jawabannya sederhana, (Formula E) untuk menutupi program yang tidak terealisasi," kata Gembong saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Gembong mengatakan, banyak program utama Anies dalam janji kampanye yang tidak terealisasi dengan baik.

Baca juga: Kala Desakan terhadap Anies untuk Gelar Transparansi Penyelenggaraan Formula E Kian Ramai

Contohnya program mencetak ratusan ribu wirausahawan baru yang minim realisasi. Dari 280.000 target wirausahawan baru, yang tercapai saat ini hanya 6.100 orang saja.

"Kemudian (rumah) DP Nol, banjir (juga) nol (realisasi). Karena nol semua maka semua akan mengejar ini (Formula E),"

Ajang balap mobil listrik itu disebut akan menghipnotis rakyat Jakarta agar lupa dengan janji-janji Anies untuk membangun Jakarta.

"Begitu dikasi tontonan Formula E semua jadi lupa, yang tadinya kebanjiran jadi lupa, yang dijanjikan dapat rumah (DP 0) lupa, yang mau jadi wirausahawan baru lupa. Teralihkan dengan tontonan Formula E," ucap Gembong.

Baca juga: PSI: Pinjaman Pemprov DKI Senilai Rp 180 Miliar untuk Formula E Berpotensi Langgar 2 Aturan

Gembong juga menyebut sikap Pemprov DKI Jakarta menyerahkan dokumen penyelenggaraan Formula E ke KPK sebagai sikap tertutup.

Karena selama ini DPRD DKI Jakarta tidak diberikan dokumen yang sama, padahal lembaga legislatif sebagai pengawas pemerintah harusnya mendapat respons yang sama terkait Formula E ini.

"Kenapa kemarin enggak dibuka? Sekarang kenapa buka-bukaan kepada KPK," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com