Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Sebut Tempat Hiburan Malam Jadi Usaha Paling Terpuruk Saat PPKM

Kompas.com - 17/11/2021, 19:22 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kota Bekasi Muhammad Ridwan mengungkapkan, tempat hiburan malam (THM) menjadi sektor usaha yang paling terpuruk saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Iya THM (paling terdampak PPKM)," ujar Ridwan kepada wartawan, Rabu (17/11/2021).

Ridwan mengatakan, Pemkot Bekasi telah berusaha agar pelaku usaha THM dapat kembali bangkit setelah terpuruk akibat pemberlakuan PPKM.

"Dua minggu lalu kami juga melakukan tiga pilar, dari Kepolisian, TNI, wali kota, hingga camat. Nah itu harus kami lakukan (buka)," ujarnya.

Baca juga: Diantar Orangtua, Penjambret Ponsel di Jatiasih Bekasi Serahkan Diri karena Takut Diburu Polisi

Meski begitu, ia tetap memberikan catatan kepada para pengusaha agar mampu menjalankan usahanya dengan tertib dan sesuai aturan.

Selain itu, Ridwan juga memastikan tempat usaha yang buka harus berada di zona hijau Covid-19.

"Kemarin akhirnya kami lakukan persiapan saja, jadi mereka bisalah dikit-dikit, dengan catatan tertib dan tetap dilakukan di zona hijau," ungkapnya.

Ridwan melanjutkan, tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari pengusaha tempat hiburan bangkrut karena tidak dapat membuka usahanya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Larang PNS di Wilayahnya Keluar Kota Saat Libur Natal dan Tahun Baru

"Kayak ruko-ruko itu kan sewa ya. Kalo sebulan masih bisa dibayar, kalau 2 bulan sampai 1 tahun mau bayar dari mana. Buat gedung aja tidak punya, apalagi buat pegawai," ujar Ridwan.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berharap tempat hiburan malam dan pusat perbelanjaan atau mal dapat buka dan beroperasi seutuhnya.

Pasalnya, dua tempat tersebut paling potensial menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) wilayahnya.

"Ya kalau mal masih ditahan terus, THM masih ditahan, kapan kami punya PAD," ujar Rahmat saat ditemui di kawasan di Stadian Chandrabaga Bekasi, Jumat (05/11/2021).

Rahmat mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan lantaran pihaknya harus mendapatkan pendapatan yang sempat tertunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com