Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Diserang di Cipinang Melayu, Korban: Tidak Ada Serempetan Motor, Tiba-tiba Diserang

Kompas.com - 05/01/2022, 18:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab keluarga di Jalan Sulawesi RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, diserang kelompok pemuda pada Sabtu (1/1/2022) dini hari, terungkap.

Korban, Ramdoni (25) mengatakan, pengeroyokan tersebut bermula saat ia dan adiknya, Marwan (23) sedang dalam perjalanan pulang menuju ke kediamannya sekitar pukul 03.00 WIB.

"Jadi di jalan kampung pelaku geber-geber motornya. Nah saya sama adik mau lewat, pas kejadian posisi sama-sama bawa motor," kata Ramdoni, Rabu (5/1/2022), dikutip dari Wartakotalive.com.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan dan Perampokan 1 Keluarga di Cipinang Melayu, Korban Diseret hingga Diancam Dibunuh

Ketika itu Ramdoni mengaku bersikap sopan dengan meminta maaf saat hendak melintas.

Namun, ucapan tersebut malah diduga berujung salah paham hingga melakukan penyerangan.

“Motor enggak serempetan, enggak ada apa-apa. Pas saya minta maaf terus ucapin selamat Natal dan Tahun Baru tiba-tiba mereka nyerang,” ujar Ramdoni.

Tidak hanya itu, para pelaku yang masih warga Cipinang Melayu tersebut juga mengejar sampai ke rumah hingga akhirnya terjadi penganiayaan juga terhadap sang ibu, Titi Suherti (48).

Para pelaku yang berjumlah 20 orang kemudian melakukan aksi penganiayaan secara membabi buta.

Baca juga: Pengeroyok Satu Keluarga di Cipinang Melayu Juga Rampok Rumah Korban

Titi dipukul dengan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, dan jari.

Sementara Ramdoni dan Marwan dipukuli, diinjak, hingga ditendang.

Menantu perempuan Titi juga tidak luput dari aksi penganiayaan hingga mengalami luka memar.

Para pelaku juga menggasak harta benda seperti satu unit sepeda motor, satu unit TV ukuran 24 inch, empat gitar, dan celengan berisi uang sekitar Rp 3 juta usai melakukan penganiayaan tersebut.

"Pelaku datang bertahap, awalnya dua, lima, terus lima lagi ke rumah saya. Penyebabnya salah paham saja, saya sudah minta maaf ke mereka, tapi mereka malah nyerang dan merampok," ujar Ramdoni.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Kelompok Pemuda yang Serang 1 Keluarga di Cipinang Melayu

Sementara warga di sekitar lokasi kejadian yang mendengar kegaduhan tersebut tak bisa berbuat banyak pada saat itu dikarenakan khawatir jadi sasaran amuk para pelaku.

Kasus itu sudah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar, Senin (3/1/2022).

Laporan diterima sebagai kasus pengeroyokan dengan sangkaan Pasal 170 KUHP, dan pencurian yang disertai kekerasan dengan sangkaan Pasal 365 KUHP.

Sebelumnya, Titi Suherti (48) mengatakan para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu mengambil harta benda di dalam rumah setelah menganiaya dirinya dan keluarganya.

"Setelah Subuh selesai kejadian saya sama anak-anak langsung pergi dari rumah. Tapi pas saya pergi, sekira pukul 07.00 WIB itu pelaku datang," kata Titi.

Baca juga: Didatangi Kelompok Pemuda Dini Hari, Warga Cipinang Melayu: Rumah Didobrak, Mereka Menyerang Keluarga Saya...

Ketika itu, Titi dan keluarganya pergi dari rumah dalam keadaan tidak terkunci.

Pasalnya pintu rumah sudah rusak setelah didobrak oleh para pelaku sewaktu melakukan pengeroyokan.

Titi menceritakan dirinya tidak lagi memikirkan harta bendanya ketika itu karena sudah babak belur dipukuli para pelaku.

Ia pun bersyukur bisa selamat dari kejadian nahas tersebut.

"Saya menyelamatkan diri karena takut dipukul lagi,” kata dia.

Pascakejadian, Titi mengaku memutuskan pindah ke rumah anaknya di kawasan Cipinang Lontar ke Bogor karena takut para pelaku yang masih warga Jakarta Timur kembali mengejar mereka.

Baca juga: Pengendara Motor Dikeroyok Sekelompok Remaja Bersenjata Tajam di Makasar Jaktim

“Saya sama anak semua langsung ngungsi ke rumah anak di Cipinang Lontar (Kecamatan Jatinegara). Habis itu ke Bogor," kata dia.

Setelah sempat menenangkan diri akibat dari kejadian tersebut, Titi kemudian melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar, Senin (3/1/2022) kemarin.

Laporan Titi di SPKT Polsek Makasar diterima sebagai kasus pengeroyokan dengan sangkaan Pasal 170 KUHP, dan pencurian yang disertai kekerasan dengan sangkaan Pasal 365 KUHP.

Akibat penganiayaan itu, dua anak laki-laki Titi, Marwan dan Ramdoni babak belur setelah dianiaya para pelaku. Sementara itu menantu perempuan luka memar dipukul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com