Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUI Buka Satu Lantai Lagi dengan 20 Tempat Tidur Tambahan untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 07/02/2022, 16:50 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 kian melonjak, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) hari ini, Senin (7/2/2022), resmi menambah 20 tempat tidur.

Manajer Kemitraan RSUI Sukihananto mengatakan, RSUI telah membuka satu lantai penuh yang ruang perawatannya dikhususkan bagi pasien Covid-19.

"Kita baru banget buka hari ini diresmikan membuka lantai baru untuk perawatan Covid-19 dengan penambahan 20 bed (tempat tidur). Sebelumnya kan ada 40 bed biasa dan lima ICU. Jadi sekarang 65 bed," kata Sukihananto saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Baca juga: 30 Pasien Covid-19 Dirawat di RSUI, Tingkat Keterisian Capai 50 Persen

Lebih lanjut, Sukihananto mengatakan bahwa bed occupancy rate (BOR) di RSUI saat ini telah terisi 50 persen.

"Dari total 65 bed, sekarang terisi 30 bed. Jadi BOR-nya si terisi 50 persen," ujarnya.

Sementara dikatakan Sukihananto, penambahan BOR ini disesuaikan dengan kebutuhan di RSUI. Sedianya, kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 telah terisi penuh.

Baca juga: Saat Covid-19 di Depok Lampaui Gelombang Kedua, Kasus Naik Hampir 15 Kali Lipat Dibanding 2 Pekan Lalu...

"Tergantung kebutuhan, karena kemarin itu pasien IGD kita sehari bisa 8 sampai 10. Karena ruang rawat inapnya penuh, ICU penuh jadi pas kemarin mau dirujuk ke RS lain karena tidak ada, jadi dia (pasien) menunggu di IGD," kata Sukihananto.

"Begitu ada penambahan bed, yang dari IGD (instalasi gawat darurat) kita oper ke ruang rawat yang baru tadi," lanjutnya.

Namun, jika terjadi lonjakan pasien Covid-19. RSUI akan pakai lagi tempat tidur yang pernah terpakai pada gelombang kedua.

"Tidak ada kendala ya, karena kan kita dulu sudah pernah buka 120 bed. Jadi alat-alat kesehatan itu kita pakai ulang saja. Itu kan disimpan," ujar Sukihananto.

Pada kesempatan itu, Sukihananto mengatakan, 30 pasien yang dirawat di RSUI belum dapat dipastikan varian yang menjangkit pasien tersebut.

"Sementara belum dideteksi Omicron atau tidak di RSUI. RSUI tidak memiliki kemampuan pemerikasaan whole genome sequencing (WGS) karena laboratorium kita belum standar WGS punya kementerian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com