Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramatjati Akan Ikutan Mogok Jualan 5 Hari

Kompas.com - 24/02/2022, 12:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang daging sapi Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, akan ikut mogok berjualan selama lima hari.

Mereka mogok berjualan untuk merespons kenaikan harga daging sapi belakangan ini.

"Kalau kami pasrah begini terus ya ekonomi enggak jalan. Dengan adanya mogok ini siapa tahu pemerintah merespons," ucap salah satu pedagang daging sapi, Andri (41), kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Setelah Perajin Tahu Tempe, Pedagang Daging Sapi juga Akan Mogok Jualan 5 Hari

Andri menuturkan, harga daging sapi di Pasar Kramatjati kini mencapai Rp 130.000 per kilogram.

"Naiknya hitungan hari, Rp 1.000 sampai Rp 1.500. Jadi enggak flat (tetap), tapi naik terus setiap hari. Sementara pembeli sepi, menurun drastis. Bagaimana kami enggak berkeberatan," tutur Andri.

Yudi (57), yang juga pedagang daging sapi berencana melakukan aksi mogok jualan.

"Karena harga sudah terlalu mahal. Sudah ada surat edarannya (dari organisasi pedagang daging). Pemerintah cepat ambil tindakan lah, jangan dibiarkan seperti ini terus. Semua harga mahal," kata Yudi.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang di Pasar Cisalak Depok Berencana Mogok Jualan Pekan Depan

Pedagang daging di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasai (Jabodetabek) bakal mengikuti langkah produsen tahu tempe untuk mogok berjualan.

Sebagaimana diketahui, produsen tahu dan tempe menggelar aksi mogok berjualan pada tanggal 21-23 Februari 2022 menyusul naiknya harga kedelai.

Kini giliran penjual daging yang akan mogok berjualan mulai 28 Februari-4 Maret 2022 menyusul naiknya harga daging.

Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menerangkan, aksi tersebut dilakukan lantaran harga daging sapi terus naik.

"Kita akan mogok 5 hari ke depan dari 28 Februari 2022 - 4 Maret 2022. Itu rencana teman-teman pemotong dan pedagang," ujar Asnawi dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com