Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Mencuri demi Pengobatan Ibu yang Gangguan Jiwa, Pihak Supermarket Cabut Laporan ke Polisi

Kompas.com - 22/03/2022, 18:04 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial NS (20) ditangkap polisi karena mencuri produk pembersih wajah dan vitamin rambut di supermarket kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (18/3/2022).

NS berencana menjual barang-barang tersebut kemudian uangnya akan dipakai untuk pengobatan ibunya yang menderita gangguan jiwa (ODGJ).

Kapolsek Jatiuwung AKP Stanlly S berujar, pihak supermarket mencabut laporan kepolisian usai mengetahui fakta di balik pencurian itu.

Baca juga: Remaja di Tangerang Mencuri demi Biayai Pengobatan Ibunya yang Menderita Gangguan Jiwa

"Sesuai dengan keterangan dari para saksi serta barang bukti yang telah didapat, pelapor atau korban (pihak supermarket) mencabut laporan polisi," sebut Stanlly dalam keterangannya, Selasa (22/3/2022).

Dia mengungkapkan, ibunda NS memang seorang yang mengidap gangguan jiwa.

Hal itu diketahui berdasar pemeriksaan terhadap perangkat RT dan lurah tempat NS tinggal.

"Iya, (ibu NS mengidap gangguan jiwa) menurut Ibu RT dan Pak Lurahnya juga," tutur Stanlly.

NS memasuki supermarket di Jalan Nanas Raya, Cibodasari, Cibodas, sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Polisi Kembali Tangkap Pelaku Robot Trading Fahrenheit, Total Tersangka Kini 4 Orang

Saat itu, pegawai toko sudah mencurigai gerak-gerik NS. Di dalam supermarket, NS mengambil dua produk pembersih wajah dan dua vitamin rambut.

"Lalu, pelaku (NS) memasukkan barang-barang tersebut ke dalam tas selempang warna merah yang dipakai oleh pelaku," sebut Stanlly.

Kemudian, NS berpura-pura menanyakan lokasi etalase yang menjual bedak bayi kepada kasir supermarket. Tak lama kemudian, NS hendak keluar dari supermatket dan dipanggil oleh pegawai kasir.

Namun, bukannya berhenti, NS justru melarikan diri. Pegawai supermarket lalu mengejar NS.

"Pelapor (pegawai supermarket) mencoba mengejar sambil berteriak maling. Sekitar 30 meter pelaku berhasil diamankan oleh warga," ucap Stanlly.

Baca juga: SMK Nusantara Sebut Ada Tunggakan Uang Sekolah Rp 2,6 Miliar Sejak Pandemi Covid-19

"Setelah dilakukan pengecekan oleh pelapor, barang-barang hasil curian berada di dalam tas milik pelaku," sambungnya.

Setelah itu, pegawai supermarket membawa NS ke Mapolsek Jatiuwung. Setelah pemeriksaan, Stanlly menyebutkan, NS mencuri barang-barang itu untuk ibunya.

Rencananya, NS hendak menjual barang tersebut dan hasilnya akan digunakan untuk membiayai pengobatan ibunya.

Usai mengetahui fakta itu, pegawai supermarket mencabut laporannya. Stanlly mengatakan, pihaknya kini mengupayakan keadilan restoratif (restorative justice) untuk NS.

Perkara tersebut hendak diselesaikan tanpa berorientasi pada pemidanaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com