Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Mahasiswa UI Berkumpul di Danau Kenanga, Kritik Mandeknya Kasus Akseyna

Kompas.com - 29/03/2022, 22:48 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi simbolik untuk mengenang tujuh tahun atas kasus kematian Akseyna Ahad Dory (19) yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok.

Aksi simbolik tersebut sebagai bentuk solidaritas mahasiswa UI untuk merespons lambatnya pengungkapan kasus kematian Akseyna.

Pantauan Kompas.com di lokasi, mereka berkumpul di depan Gedung Perpustakaan UI dengan mengenakan pakaian serba hitam serta membawa poster yang bertuliskan 'UI Ayo Tanggung Jawab' dan 'Percuma Lapor Polisi'.

Tak hanya itu, tampak pula foto mendiang Akseyna yang dipajang di depan ratusan mahasiswa dilengkapi dengan karangan bunga.

Baca juga: Keluarga Surati Kapolri soal Kasus Kematian Akseyna, tapi Tak Kunjung Dibalas...

Di depan foto mendiang Akseyna, para mahasiswa melakukan penyampaian pendapat hingga menuntut pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Mereka pun melakukan tabur bunga sebelum ditutup dengan doa bersama mengenang Akseyna Ahad Dory.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Bayu Satria mengatakan aksi yang dilakukan oleh rekan-rekan nya adalah merupakan bentuk solidaritas atas penanganan kasus Akseyna yang mandek.

"Aksi hari ini hadir karena tidak responsifnya UI juga kepolisian dalam menangani kasus Akseyna," ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UI, Bayu Satria Utomo dalam keterangannya, Selasa.

Aksi yang diikuti sebanyak ratusan mahasiswa UI berlangsung mulai pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. Mereka pun menuntut keadilan dari pihak kampus atas peristiwa yang terjadi pada Akseyna.

Baca juga: 7 Tahun Kematian Akseyna Jadi Misteri, Ayahnya: Kami Tak Berhenti Kejar Keadilan

"Sekitar 209 mahasiswa UI ingin menunjukkan bahwa kita peduli akan kakak kita, kita peduli akan keadilan di UI," ujar Bayu.

Dia mengatakan selama kurun waktu tujuh tahun, kasus yang terjadi pada kakak tingkatnya masih tak kunjung jelas arahnya. Kendati bukti-bukti telah terkumpul, namun hingga saat ini tak pernah ada kejelasan.

"Kita sudah sama-sama tahu dan sama-sama melihat di banyak media bahwa bukti-bukti sudah ada. Dalam kasus ini, tapi dari tahun 2015 sampai dengan 2022 saat ini 7 tahun sudah kita menunggu tidak pernah ada kejelasan," terang Bayu.

Baca juga: Bingung Tak Dapat Update dari Polisi Soal Kasus Kematian Akseyna, Ayah: Dihentikan atau Bagaimana?

Sementara itu, Bayu menegaskan pihak-pihak terkait enggan mengusut sampai tuntas kasus kematian Akseyna.

Padahal menurutnya, pengumpulan kembali bukti tambahan serta memanggil terduga yang terlibat dalam kasus tersebut agar menemukan titik terang.

"Kendalanya di kemauan, apakah UI juga kepolisian mau mengusut tuntas kasus ini. Kami yakin, kalau ada kemauan pasti di situ ada jalan. Banyak sekali hal-hal yang dilakukan, misalnya seperti mengumpulkan bukti tambahan atau memanggil terduga-terduga yang sudah didapatkan dari bukti yg sudah ada," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com