Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Risma Tawari Keluarga Penderita Lumpuh Otak Tinggal di Rusun Bekasi

Kompas.com - 11/05/2022, 19:51 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan dana dari donatur kepada Fransiska (24), warga penderita kelumpuhan otak (cerebral palsy) di Kota Bekasi, Rabu (11/5/2022).

Dana yang diserahkan oleh Risma berasal dari donatur yang dikumpulkan melalui situs Kitabisa.com.

"Melalui media sosial yang telah memberikan bantuan ini, kami bisa (ikut) memberikan bantuan kepada adik kita ini," kata Risma usai menyalurkan bantuan, Rabu.

Baca juga: Video Viral Calo Paksa Penumpang Beli Tiket di Terminal Kota Bekasi, Dishub: Nanti Kami Tertibkan

Risma menyalurkan total bantuan Rp 58 juta dari para donatur untuk biaya pengobatan dan pendampingan kepada keluarga Fransiska.

Selain itu, Risma juga mengatakan akan menawari keluarga Fransiska untuk tinggal di rumah susun di Bekasi.

"Karena masih ngontrak, saya tawari juga bisa tinggal di rumah susun di Bekasi yang saat ini dibantu Kementerian PU (Pekerjaan Umum), insya Allah selesai dalam waktu dekat," katanya.

Baca juga: Pamit Bukber Sejak 26 April 2022, Gadis di Cengkareng Tak Pulang ke Rumah hingga Kini

Sementara itu, ibu dari Fransiska, yakni Irene (50), merasa bersyukur dengan bantuan yang diberikan.

Irene berencana mengunakan bantuan tersebut untuk terapi anak kesayangannya itu.

"Bersyukur banget. Mudah-mudahan apa yang dikasih ke kami ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya, karena yang dikasih ini kan memang fasilitas untuk adik (Fransiska) terapi, untuk berobat," ujar Irene.

Baca juga: Mobil yang Dikemudikan Hilang Kendali hingga Tabrak Trotoar, Lansia Tewas di Serpong Tangsel

Irene berharap, dengan pemberian bantuan tersebut, kondisi Fransiska dapat terus membaik dan bisa menjalani proses terapi tanpa kendala apa pun.

Diketahui, Fransiska menderita penyakit kelumpuhan otak akibat tersendak susu saat dirinya masih berusia 2,5 bulan.

"Itu terjadi karena dia sempat koma tiga hari di RS karena tersedak susu, jadi menyebabkan oksigen kosong di otak sekian lama. Nah, itu yang merusak organ-organ otaknya sehingga dia seperti ini," kata Irene.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com