Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Ditemui Puan Maharani, Mahasiswa Bakar Sampah dan Ancam Robohkan Gerbang Gedung DPR

Kompas.com - 28/06/2022, 17:28 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, mengancam akan merobohkan gerbang menuju Gedung DPR/MPR RI, pada Selasa (28/6/2022) sore.

Ancaman itu disampaikan oleh orator aksi di atas mobil komando. Kalimat itu dilontarkan lantaran Ketua DPR RI Puan Maharani dan perwakilan anggota DPR tidak kunjung menemui mahasiswa.

"Ibu Puan Maharani dan fraksi DPR tidak kunjung menemui kami di sini. Jika terus begini, kami akan merobohkan pagar ini," seru orator di atas mobil komando, Selasa.

"Jika tak kunjung ditemui, kami akan memaksa masuk!" kata mahasiswi dengan pengeras suara.

Sementara itu, pagar gerbang DPR RI terpantau dilapisi kawat berduri sejak siang hari.

Baca juga: Massa Aksi Minta Puan Maharani Temui Mereka, Hentikan Pembahasan RKUHP Laknat!

Sekitar pukul 17.00 WIB, mahasiswa sudah berhasil meratakan kawat berduri di depan pagar dengan tangan kosong.

Beberapa menit sebelumnya, mahasiswa terlihat membakar sampah kardus dan plastik tepat di depan pagar. Asap pekat pun terlihat mengepul di atas kepala mahasiswa yang ada di baris paling depan.

Sementara itu, dalam orasinya, mahasiswa sepakat meminta Ketua DPR RI Puan Maharani untuk menemui massa di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI.

"Ibuku, kami minta Anda temui kami sekarang juga untuk menghentikan pembahasan RKUHP laknat!" teriak seorang mahasiswi UPN Veteran Jakarta dari atas mobil komando, Selasa.

Jika keinginan tersebut tak terpenuhi, mereka mengancam akan tetap melakukan aksi demo dan menjemput paksa Puan.

"Kami akan menjemput paksa Ibu Puan Maharani untuk menemui kami secepatnya. Selain itu, kami juga meminta Presiden RI Jokowi untuk memberi respon hari ini juga," kata seorang mahasiswa Universitas Indonesia dengan pengeras suara.

Baca juga: Ada Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR, Arus Lalu Lintas Terpantau Ramai Lancar

Massa aksi meminta pemerintah memberi respon terkait permintaan mahasiswa atas keterbukaan dan transparasi draf RKUHP.

"Tuntutan kita jelas, agar Presiden dan DPR untuk membuka RKUHP. Tapi sampai sekarang tidak ada jawaban. 24 jam sudah kita berikan, sampai sekarang belum ada jawaban. Kita menyuarakan tuntutan, keterbukaan dan hak berpartisipasi!" ujar mahasiswa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com