Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Warga yang Ditabrak Saat Duduk-duduk di Pinggir Jalan di Duren Sawit Meninggal Dunia

Kompas.com - 21/08/2022, 16:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang warga yang ditabrak mobil di pinggir Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (21/8/2022) dini hari dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur Iptu Seno Wibowo mengatakan, korban berinisial AS (18) sedang duduk di pinggir jalan saat sebuah mobil melaju kencang hingga menabrak water hydrant dan kemudian dirinya.

"Korban mengalami luka pada bagian kepala, robek. Korban meninggal dunia," ujar Seno dalam keterangannya, Minggu (21/8/2022). AS disebut meninggal di lokasi.

Selain AS, diketahui ada sejumlah orang lain yang ikut menjadi korban dan tertabrak mobil tersebut. Korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Islam Pondok Kopi, Duren Sawit.

Baca juga: Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Mobil Tabrak Water Hydrant dan Sejumlah Warga di Duren Sawit, 1 Orang Kritis

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil bernomor polisi B-828-F melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak water hydrant dan sejumlah warga di pinggir Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Minggu dini hari. Mobil itu dikendarai Angelique Milletha Toumah.

Informasi itu awalnya diunggah oleh akun Instagram @warungjurnalis.

"Dengan kecepatan tinggi, city car yang dikemudikan oleh seorang wanita hantam hydrant dan 3 warga, 2 kritis 1 luka ringan di Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (21/8/2022) dini hari tadi," tulis @warungjurnalis.

Kepala Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengonfirmasi hal tersebut. Menurut Edy, kecelakaan tunggal itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB.

"Mobil oleng, nabrak water hydrant dan kena orang lagi duduk. Mobil dari arah selatan ke utara," kata Edy saat dikonfirmasi, Minggu.

Baca juga: Kebakaran Terjadi di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Jaksel, 120 KK Terdampak

Edy menyebutkan, satu warga kritis akibat kecelakaan tersebut. Saat ini, kasus kecelakaan tunggal itu sedang didalami Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur.

Pengemudi mobil dilaporkan selamat meski kendaraan yang ia kemudikan hancur di bagian depannya.

"Pengemudi selamat. Itu orang ngantuk atau mabuk belum tahu. Masih didalami," ujar Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com