Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tetangga Saat Lihat Korban KDRT Dibakar Suaminya di Depok, "Dilakukan di Depan Anak-anak"

Kompas.com - 01/09/2022, 13:56 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang suami berinisial LN tega membakar istrinya berinisial EL di kediaman mereka di kawasan Duren Seribu, Bojongsari, Depok, Minggu (28/8/2022) malam.

Aksi pembakaran tersebut dilakukan LN di depan anak-anaknya.

Seorang saksi berinisial M (60) mengatakan, sebelum kejadian, ia mendengar pasangan suami istri (pasutri) itu sedang cekcok.

"Emang (LN dan EL) suka ribut terus, kirain ribut biasa jadi saya enggak perhatiin. Pas itu sudah manggil encang-encang, dia (korban) manggil encang. Lakinya (pelaku) sudah enggak ada," kata M saat ditemui, Kamis (1/9/2022).

Mendengar panggilan EL, M langsung menghampiri kediaman korban. Saat itu, korban masih dalam kondisi sadar namun sekujur tubuhnya sudah dipenuhi luka bakar.

Baca juga: Seorang Istri di Bojongsari Depok Diduga Dibakar Suaminya, Pelaku Kabur

"Sudah kebakar, sudah meleding (melepuh). Saya sempat ngelongok (melihat). Ibunya (EL) enggak pingsan, kayaknya sadar," lanjutnya.

Kemudian, M langsung meminta tolong warga lainnya untuk membawa korban ke Rumah Sakit (RS).

"Pas itu saya masuk langsung keluar bilangin adik saya tolongin itu bawa ke rumah sakit," ujar dia.

Namun, M tak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kekerasan tersebut. Meski begitu, M mengaku kerap kali mendengar korban dan suaminya cekcok.

"Kurang tahu, mungkin faktor ekonomi. Waktu itu ribut-ribut, enggak perhatiin tiba-tiba ribut, sudah biasa," kata dia.

Baca juga: Siang Mencekam di Depan SDN Kota Baru, Sejumlah Siswa Dijemput Maut akibat Ditabrak Truk Saat Menunggu Orangtuanya

Sementara itu, M menegaskan, korban dan suaminya belum lama tinggal di rumah kontrakan itu.

"Tinggal di sini kontrak belum lama, ada satu bulan mah memang di sini juga sama adeknya (samping rumah)," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Depok, Iptu Tulus mengatakan, pihaknya mendapat laporan aksi kekerasan dalam rumah tangga itu dari seorang warga.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap pelapor, saksinya pelapor, sama tetangganya," kata Tulus saat dikonfirmasi, Rabu (31/8/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari orang tua korban, peristiwa itu disebabkan karena permasalahan rumah tangga.

Baca juga: Siswa SD Tewas Tertabrak Truk Saat Jajan di Depan Sekolah, Orangtua: Pas Truk Mundur, Saya Langung Lemas

Meski begitu, polisi belum dapat memastikan penyebab dan motif perbuatan LN yang tega membakar istrinya.

Pasalnya, hingga kini Unit PPA Reskrim Polres Depok belum bisa meminta keterangan dari korban lantaran korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Di dalam (dirawat) RSUD, luka bakar. Lukanya berapa persen belum bisa minta rekam medisnya," kata Tulus.

"Belum tahu (dibakar pakai apa), tapi ada botol plastik bekas kebakar," sambung dia.

Tulus menyebutkan pihaknya kini tengah melakukan pengejaran terhadap LN yang melarikan diri.

"Pelakunya sudah kita kejar. Laporan kemarin, di hari itu juga langsung kita tindak lanjuti, (tapi) pelakunya kabur," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com