Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Anies Saat Kajati Hadiri Peresmian Rusun DP Rp 0: Jadi Enggak Perlu Ada Pemanggilan

Kompas.com - 08/09/2022, 13:16 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat berkelakar ketika meresmikan rumah susun (rusun) dengan pembayaran uang muka atau down payment (DP) Rp 0, di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).

Awalnya, ia mengapresiasi kehadiran Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Reda Manthovani dalam peresmian. Anies juga berterima kasih karena kejaksaan turut mendampingi proyek pembangunan rusun.

"Apresiasi kepada Kajati, seluruh jajaran kejaksaan, terima kasih sudah mendampingi dalam seluruh proses ini," tutur Anies saat memberikan sambutan.

Baca juga: Saat Anies Ngobrol dengan Pembeli Rusun DP Rp 0: Bapak Jadi Tenang, Tak Usah Pindah-pindah Kontrakan...

Anies mengatakan, pendampingan oleh kejaksaan membuatnya dapat bekerja dengan tenang dan nyaman sehingga ia berharap tidak perlu ada persoalan hukum ke depannya.

"Sehingga, semua bisa bekerja dengan tenang, nyaman. Jadi enggak perlu ada pemanggilan-pemanggilan di kemudian hari," ucap Anies sambil tertawa.

Anies menuturkan, pendampingan dari kejaksaan bertujuan untuk menghindari potensi terjadinya penyelewengan yang berujung pada pelanggaran hukum.

Sedangkan, proses hukum seperti pemanggilan atau permintaan keterangan dapat berlangsung dalam waktu yang lama.

"Kalau enggak, nanti dipanggilnya lama Pak (Kajati DKI). Jadi, semua bisa tidur enak, begitu kan," kelakarnya lagi. 

Dalam kesempatan itu Anies tidak menyinggung secara langsung soal pemanggilannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, sehari sebelum peresmian rusun atau Rabu (7/9/2022), mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu diperiksa sekitar 11 jam di KPK terkait penyelenggaraan Formula E.

Baca juga: Diperiksa KPK Selama 11 Jam soal Formula E, Anies: Senang Sekali...

KPK tengah menyelidiki soal kemungkinan adanya penyelewengan dalam penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Jakarta, mulai dari tahap penawaran, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga keuntungan.

Seusai pemeriksaan, Anies mengatakan telah membantu terkait apa yang dibutuhkan oleh KPK. Dia berharap keterangan yang diberikan kepada penyelidik bisa membuat isu Formula E menjadi jelas dan memudahkan KPK.

“Dan alhamdulillah hari ini diundang untuk membantu, kami pun hadir untuk membantu menjalankan apa yang dibutuhkan oleh KPK,” ujar Anies.

“Insya Allah dengan keterangan yang kami sampaikan akan bisa membuat menjadi terang sehingga isu yang sedang didalami akan bisa menjadi terang benderang,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com