Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tergelincir di Kota Tua, Anies: Bukan Aspal yang Licin, tapi Memang Dirancang Buat Pejalan Kaki

Kompas.com - 11/09/2022, 05:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengomentari terkait sejumlah pengendara motor yang tergelincir saat melintasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Menurut Anies, sejumlah pengendara motor yang terjatuh itu bukan disebabkan aspalnya licin, melainkan lintasan tersebut dikhususkan bagi pejalan kaki.

"Jadi itu bukan jenis aspalnya yang licin tapi memang itu dirancang untuk pejalan kaki, bukan untuk sepeda motor," ujar Anies saat berada di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu.

Baca juga: Pengendara Motor Tergelincir saat Melintas Kawasan Kota Tua, Anies: Mereka Melanggar, Itu Jalur Pedestrian

Peristiwa yang terjadi itu menjadi pelajaran bagi pengendara motor yang saat ini dianggap belum terbiasa dengan kondisi kawasan Kota Tua setelah direvitalisasi.

Menurut Anies, saat ini kawasan Kota Tua itu telah menerapkan rendah emisi atau low emision zone (LEZ) yang dibangun mobilitasnya untuk sepeda dan pejalan kaki.

"Ini banyak pembelajaran sebagian belum terbiasa melihat tempat ini hanya untuk pejalan kaki. Sebagian terbiasanya serba naik motor jadi masih proses edukasi, mudah-mudahan nanti bisa tuntas cepat," ucap Anies.

Anies sebelumnya mengatakan, pengendara motor itu melanggar karena mereka disebut melintasi jalur pedestrian atau kawasan pejalan kaki.

"Yang pada jatuh, motor-motor itu sebenarnya melanggar memasuki kawasan pejalan kaki yang memang didesain bukan untuk motor," kata Anies.

Baca juga: Revitalisasi Kota Tua Jakarta, Anies: Datang ke Sini Bukan Lihat Masa Lalu, tapi Masa Depan

Anies pun mengatakan, telah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta berjaga di lokasi agar para pengendara motor lebih disiplin.

Selain melanggar, kata Anies, pengendara motor yang melintasi kawasan pedestrian juga dapat membahayakan pejalan kaki.

"Dan ini kawasan pejalan kaki, pengendara motor hormatilah kawasan pejalan kaki. kalo di situ ada tulisan khusus pejalan kaki ya motor cari tempat yang bukan tempat jalan kaki," kata Anies.

Baca juga: Anies Pamerkan Kota Tua ke Delegasi U20: Ini Kota Masa Depan...

"Karena itu membahayakan bagi pejalan kaki. Jadi ambil sikap tanggung jawab di sisi lain petugas kita supaya lebih disiplin dalam menjaga," sambung Anies.

Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pengendara motor tergelincir saat melintasi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, viral di media sosial.

Video rekaman detik-detik peristiwa itu terjadi diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam, Jumat (9/9/2022) kemarin.

Video rekaman itu memperlihatkan beberapa pengendara motor terjatuh saat melintasi kawasan Kota Tua karena diduga licin setelah diguyur hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com