Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukun Palsu Beraksi, Korbannya Percaya Pelaku Bisa Ubah Daun Jadi Duit

Kompas.com - 13/09/2022, 18:26 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Korban penipuan dan penggelapan berkedok dukun mengu telah tertipu lantaran percaya bahwa dukun yang baru dikenalnya bisa mengubah daun menjadi uang.

Berdasarkan keterangan kepolisian, penipuan terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kini, dukun palsu yang menipu dan "menyikat" harta benda korbannya tersebut berhasil ditangkap petugas Polsek Neglasari Kota Tangerang, Selasa (13/9/2022).

Dukun palsu tersebut berinisial IS (37), seorang pria asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Baca juga: Kronologi Dukun Palsu Ditangkap Polisi, Bawa Kabur Motor dan Ponsel di Neglasari Tangerang

IS ditangkap setelah menipu warga Cirebon yang bernama Mashadi (29) dan dua orang temannya. IS membawa lari motor dan dua unit ponsel korban.

Mashadi menceritakan bahwa dirinya sendiri tidak mengenal pelaku secara pribadi.

Ia dan dua orang lainnya baru mengenal IS saat di perjalanan ziarah menuju salah satu pemakaman tokoh terkemuka di Tangerang.

Saat bertemu, IS mengajak berbincang para korban dan mempraktikkan keahliannya mengubah daun menjadi uang pecahan Rp 100.000.

Alhasil, perbincangan mereka pun semakin panjang dan intens hingga ketiga korban mau diajak ke sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU) di dekat lokasi kejadian.

Saat di TPU, pelaku IS kembali membual dengan trik tipuannya, yaitu mengeluarkan sebuah keris dari dalam tanah di kuburan.

Baca juga: Dukun Palsu yang Klaim sebagai Anak Pemuka Agama di Tangerang Diringkus Reskrim Polsek Neglasari

"Ya mungkin terpengaruhnya awal itu, keluar waktu keris itu. Jadinya kita kan agak percaya gitu loh," kata Mashadi kepada wartawan di Polsek Neglasari, Kota Tangerang, Selasa (13/9/2022).

"Kalau duit (berubah dari daun) masih belum (percaya), saya yang yakinnya waktu keris itu. Soalnya dia itu kayak beneran itu mistisnya, angin-angin ini, pintu gini-gini (sambil mempraktikkan pintu yang bergoyang)," tambah dia.

Saat dikonfirmasi terpisah mengenai trik tipuan yang dilakukannya itu. IS menceritakan bahwa mengubah daun menjadi uang bisa dia lakukan dengan cara menyelipkan uang yang digulung kecil di antara dua jari tangan hingga tidak terlihat.

Saat IS mulai menggosok-gosok daun, secara bersamaan kedua jarinya yang menyimpan uang kertas itu ia lepas, sehingga uang beserta daunnya terjatuh, seolah sulap.

Sementara mengenai keris, IS menuturkan bahwa dirinya sudah menyiapkan keris itu dengan baik sebelum ketiga korban diajak datang ke TPU itu.

"Sudah saya siapkan," kata IS.

Lantas, IS menyuruh korban memberikan motor, ponsel, dan uang mereka untuk dibersihkan dari hal-hal negatif.

Ketika motor, ponsel, dan uang tersebut dibawa lari oleh pelaku, korban diminta untuk menunggu di TPU sampai magrib tiba, atau sampai ada keris yang keluar dari tanah pemakaman.

Keris itu, kata pelaku, akan membuat korban bisa membantu banyak orang, yang kemudian bisa korban gunakan untuk mendapatkan penghasilan nantinya.

Berkait aksi penipuan yang dilakukan dukun palsu berinisial IS, polisi telah menyita beberapa barang bukti.

"Barang bukti yang telah diamankan, satu unit sepeda motor N-Max dan dua buah handphone milik korban," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com