Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies Ultimatum Pengelola Pasar yang Suka "Bermain" untuk Memperkaya Diri

Kompas.com - 23/09/2022, 06:32 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi peringatan keras kepada para pengelola pasar di bawah naungan BUMD DKI Jakarta, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Kamis (22/9/2022).

Peringatan keras ini Anies sampaikan saat ia meresmikan secara simbolis empat pasar di bawah naungan Pasar Jaya di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu Anies menekankan bahwa para pengelola pasar jangan sampai memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.

"Memanggil orang rumah untuk pertemuan-pertemuan dengan kontraktor A, B, C. Untuk kepentingan dengan siapa, Pak, pertemuan malam ke restoran A, B, C, D, untuk siapa, Pak?" tanya Anies.

Baca juga: Pesan Anies kepada Para Direksi Pengelola Pasar Pemerintah: Jangan Perkaya Diri Sendiri dan Kelompok

"Sudah terlalu banyak praktik-praktik seperti itu," sambung dia.

Selain itu, Anies mengaku telah mengetahui pihak mana saja yang "bermain" alias memperkaya diri sendiri.

Karena itu, ia meminta praktik memperkaya diri segera dihentikan.

"Kita saling tahu kok, siapa mengerjakan apa, main dengan siapa. Tahu semuanya, cuma pada enggak ngomong aja, ya kan," tutur Anies.

"Praktik-praktik seperti ini hentikan, kembalikan ini menjadi ekosistem yang sehat," lanjut dia.

Baca juga: Anies Peringatkan Manajemen Pasar Jaya: Banyak Praktik Main dengan Kontraktor, Hentikan Itu!

Adapun empat pasar yang diresmikan Anies kemarin ialah Pasar Cipinang Kebembem; Pasar Sawah Barat, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur; Pasar Tanah Tinggi Poncol, Bungur, Senen, Jakarta Pusat; dan Pasar Tebet Barat, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan.

"Jadi kami ingin sampaikan rasa syukur, alhamdulillah hari ini empat pasar bisa diresmikan secara bersamaan," tutur Anies.

Menurut Anies, penyediaan pasar yang lebih baik berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan transaksi perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com