Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Sekolah Berkonsep "Net Zero Carbon", KPAI: 27,4 Persen Penduduk Duduk di Bangku Pendidikan

Kompas.com - 03/10/2022, 14:29 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambut baik program sekolah berkonsep bangunan rendah emisi (net zero carbon) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Program ini ditandai dengan peresmian empat sekolah yang direhabilitasi total oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (28/9/2022) lalu.

Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI Jasra Putra berpandangan, perlu ada langkah strategis atas keresahan dunia kepada isu perubahan lingkungan, salah satunya lewat intervensi dunia pendidikan.

Baca juga: Anies Resmikan Sekolah Berkonsep Net Zero Carbon, Apa Itu?

"Program ini mendorong siswa jadi generasi yang berperan aktif dalam mengurangi dampak bencana kehidupan, dengan 27,4 persen siswa dari total penduduk, yang sekarang duduk di bangku SD, SMP, SMA," tutur Jasra kepada Kompas.com, dikutip Senin (3/10/2022).

Menurut Jasra, beradaptasi dengan kemajuan digital dan terpenuhinya energi alternatif di masa kini telah mengubah generasi Z dan generasi milenial dalam memaknai kebutuhan dunia belajarnya.

Selain itu, Jasra melanjutkan, generasi ini lebih mengharapkan ruang digital yang lebih terbuka, tidak hanya sekedar di hadapan gawainya, serta insfrastruktur sekolah yang mampu menjawab cara belajar dan bekerja cepat ini.

"Infrastruktur ini menuntut aksesibiltias, akomodasi yang lebih layak, integratif serta berdampak luas, dalam rangka menjawab kemampuan mereka yang tak terbatas," tutur Jasra.

Baca juga: Anies Bakal Rehabilitasi 20 Sekolah Jadi Gedung Rendah Emisi pada 2023

Dilansir dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, sebagian besar kebutuhan energi dipasok dari sumber energi terbarukan saat sekolah net zero carbon beroperasi. Dengan demikian, emisi karbon yang dihasilkan cenderung minim.

Pemprov DKI menyatakan, syarat bangunan berkonsep net zero carbon adalah mengoptimalkan desain bangunan agar dapat menurunkan kebutuhan konsumsi energi per tahun serendah mungkin.

Dengan demikian, pasokan energinya memungkinkan bertumpu sepenuhnya pada sistem energi terbarukan (renewable energy). Sistem energi terbarukan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi energi bangunan yang diminimalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com