Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penumpang Turkish Airline Ngamuk di Pesawat hingga Diturunkan di Bandara Terdekat dalam Kondisi Luka

Kompas.com - 12/10/2022, 14:43 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Turkish Airlines dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta diketahui terlambat tiba karena mengalami kendala.

Kendala yang dimaksud adalah peristiwa keributan yang terjadi saat pesawat tengah mengudara pada Selasa (11/10/2022).

Kronologi keributan di pesawat Turkish Airlines

Berdasarkan laporan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, keributan itu berawal dari seorang penumpang yang tidak mau bekerjasama hingga memukul seorang pramugara.

Menurut Zulpan, sang pramugara meminta penumpang berinisial MJJB itu untuk tertib di dalam pesawat, tetapi sang penumpang tidak mengindahkan instruksi tersebut.

"Saat di pesawat diminta tertib oleh crew atau pramugara, namun tidak mau. Akhirnya melakukan pemukulan kepada pramugara," kata Zulpan. Sang penumpang disebut dalam kondisi mabuk.

Baca juga: Fakta-fakta Penumpang WNI Pukuli Pramugara Turkish Airlines, Penumpang Diturunkan hingga Pesawat Terlambat Tiba di Soekarno-Hatta

Namun, tidak diketahui hal apa yang menyebabkan sang penumpang mengamuk hingga memukul pramugara Turkish Airline.

Pemukulan yang dilakukan oleh penumpang itu pun memancing amarah penumpang lain. MJJB akhirnya menjadi bulan-bulanan sejumlah penumpang dan kru pesawat.

 

Penumpang diturunkan di bandara terdekat

Atas kejadian itu, Turkish Airlines memutuskan untuk menurukan MJJB di bandara terdekat, yakni Bandara Kualanamu di Sumatera Utara.

MJJB dilaporkan menderita sejumlah luka hingga harus mendapat perawatan setibanya di Sumatera Utara.

Pesawat itu pun kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat mengalami keterlambatan.

Baca juga: WNI Pukuli Pramugara Turkish Airlines, Pelaku Sempat Dihajar Sebelum Diturunkan dari Pesawat

Pesawat Turkish Airlines dengan nomor penerbangan TK 56 itu telah kembali terbang ke Turki pada Selasa malam.

"Keberangkatan pesawat Turkish Airlines yang seharusnya pukul 21.05 WIB pun berubah menjadi pukul 22.05 WIB," pungkas Zulpan.

(Penulis : Tria Sutrisna/ Editor : Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com