Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Tewasnya Ojol di Dekat Stasiun Karet: Ditikam Usai Bela Kakak

Kompas.com - 23/10/2022, 19:53 WIB
Reza Agustian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa tewasnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Muhammad Ridho (24) di dekat Stasiun Karet, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2022), rupanya dipicu karena membela kakak kandung.

Sang kakak bernama Rizki Hidayat pun menceritakan peristiwa yang sebenarnya terjadi hingga akhirnya adiknya harus meninggal dunia.

Rizki yang juga berprofesi sebagai menuturkan, awalnya ia melintas di Jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, melawan arah. Kemudian, ia dihardik oleh pengguna motor lain yang berjalan sesuai arah yang benar.

Pria pengguna motor yang menghardiknya ini adalah pelaku. Ia tidak mengenal identitasnya.

"Dia (pelaku) berhenti, saya juga berhenti. Dia ngatain, 'eh lo beg*'. Saya bilang, 'Bang kalau ngomong biasa saja, enggak perlu pakai beg*'," ujar Rizki saat dijumpai di rumah duka, kawasan Setiabudi, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Polisi Buru Pelaku yang Tusuk Pengemudi Ojol hingga Tewas di Tanah Abang

Keduanya pun terlibat adu mulut di tepi jalan.

Sejurus kemudian, Muhammad Ridho yang tidak lain adalah adik Rizki secara kebetulan melintas di lokasi itu. Rio diketahui baru saja mengantar penumpang.

Mengetahui sang kakak terlibat cekcok dengan pria lain, Ridho pun membela sang kakak. Ridho mendorong pelaku dan tak butuh waktu lama, perkelahian terjadi.

Rizki mengatakan, di tengah perkelahian sengit itu, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Dengan cepat, pisau itu ditusukkan ke beberapa titik bagian tubuh sang adik.

"Mungkin adik saya meleng atau bagaimana, dia (pelaku) mengeluarkan pisau langsung nusuk," tutur Rizki.

Melihat sang adik ditusuk beberapa kali, Rizki langsung berusaha menjauhkan pelaku.

Baca juga: Pelaku Penusukan Pengemudi Ojol di Dekat Stasiun Karet Sempat Antar Korban ke RS Sebelum Kabur

Ia mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, sebenarnya banyak orang yang berada di sekitar lokasi. Terutama teman-teman satu profesi sebagai ojol. Tetapi, tidak ada yang membantu melerai keributan.

"Di situ posisinya banyak ojol lain, cuma tidak ada yang mau tolongin. Cuma nontonin," tutur Rizki.

Setelah berhasil menjauhkan pelaku, sang adik jatuh terjerembab ke aspal. Ia tampak meringis kesakitan sembari memegang beberapa bagian tubuh yang terkena luka tusuk.

Rizki langsung membawa sang adik ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

"Saya panik sama adik saya, mumpung masih bernafas. Mudah-mudahan kan masih bisa hidup saya peluk," ungkap dia.

Pelaku diketahui turut bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan. Pelaku turut ikut membawa korban ke rumah sakit.

Baca juga: Sejumlah Fakta Penusukan Pengemudi Ojol hingga Tewas di Dekat Stasiun Karet

Di tengah perjalanan, motor Rizki yang digunakan untuk membawa sang adik kehabisan bensin. Korban kemudian dipindahkan ke motor pelaku dan dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo.

Begitu sampai di rumah sakit, Rizki membopong sang adik ke dalam UGD. Sementara, pelaku menunggu di luar.

Setelah dirawat intensif kurang dari setengah jam, rupanya nyawa Ridho tak tertolong. Ia menghembuskan napas yang terakhir di saat sang kakak sedang menunggu kabar baik.

"Saya tunggu 27 menit di RS, katanya sudah enggak ada (meninggal)," kata Rizki.

Saat tahu, adiknya sudah tak bernyawa, Rizki keluar dari rumah sakit. Ia hendak menghampiri pelaku untuk meminta pertanggungjawaban. Namun saat di luar RS, pelaku sudah melarikan diri.

"Pas saya keluar ke depan (RS) pelakunya juga sudah kabur," tutup Rizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com