Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Coba Jasa "Sleep Call" agar Tak Kesepian? Simak Tarifnya

Kompas.com - 26/11/2022, 19:00 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis jasa sleep call belakangan ini menjamur di media sosial. Penyedia jasa ini menyasar orang-orang yang membutuhkan teman cerita.

Dengan layanan ini, siapa pun dapat asyik berkomunikasi bersama seseorang meski tidak sedang menjalin hubungan, sehingga tak kesepian.

Penyedia jasa "Sleep Call-mu" bernama Fahrija (20) tak hanya menyediakan jasa bertelepon sampai tertidur.

Ada pula berbagai layanan chatting dan telepon seperti teman curhat, dongeng sebelum tidur, teman pengingat, hingga pacar virtual. Tiap layanan memiliki keuntungan dan tarif berbeda.

"Contohnya, salah satu (paket) temen chat sama salah satu (paket) pacar virtual. Sebenarnya sama aja chatting-an, tapi benefit-nya beda," ujar Fahrija saat berbincang dengan Kompas.com pada Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Mengenal Jasa Sleep Call, Cocok untuk Curhat sampai Pacaran Online

Fahrija menambahkan, jika klien memilih paket temen chat, dia akan diperlakukan seperti seorang teman yang sedang curhat.

Sementara itu, klien yang memilih paket pacar virtual akan diperlakukan layaknya seorang kekasih.

Selain dari segi layanan, tarif juga dibedakan dari segi durasi. Semakin panjang durasinya, tarifnya semakin mahal.

"Ngaruh (durasi memengaruhi tarif). Misal, pacar virtual yang satu hari aja kan terhitung Rp 35.000. Kalau yang 30 hari aja itu Rp 850.000," kata Fahrija.

Untuk menggunakan jasa sleep call ini, pelanggan bisa menghubungi penyedia jasa melalui nomor WhatsApp yang tertera di akun Instagram @sleepcallmu_, mengisi formulir order, lalu membayar tarif sesuai layanan yang dipilih.

"Setelah itu, klien langsung dihubungi talent yang bersangkutan, yang sesuai request atau kriteria yang mereka cari," tutur Fahrija.

Saat ini Sleep Call-mu mempunyai 44 talent, terdiri dari 24 laki-laki dan 20 perempuan.

Untuk menggunakan jasa ini, berikut paket dan tarif yang ditawarkan @sleepcallmu_:

1. Sleepcall (Aku temenin kamu sampai tidur)

  • Pukul 20.00-23.00 WIB: Rp 30.000
  • Pukul 20.00-24.00 WIB: Rp 35.000
  • Pukul 21.00-01.00 WIB: Rp 40.000
  • Pukul 23.00-02.00 WIB: Rp 30.000
  • Pukul 23.00-03.00 WIB: Rp 35.000
  • Pukul 24.00-04.00 WIB: Rp 40.000

2. Chatting (Aku temenin kamu ngobrol ya)

  • Durasi 1 jam: Rp 5.000
  • Durasi 12 jam: Rp 15.000
  • Durasi 1 hari: Rp 25.000
  • Durasi 3 hari: Rp 70.000
  • Durasi 7 hari: Rp 140.000
  • Durasi 10 hari: Rp 200.000

3. Call Me! (Aku bakal dengerin curhatan kamu)

  • Durasi 30 menit: Rp 10.000
  • Durasi 1 jam: Rp 15.000
  • Durasi 2 jam: Rp 25.000
  • Durasi 3 jam: Rp 40.000

4. Story Sleep (Buat kamu yang mau telepon, tapi males ngomong. Yuk aku bacain novel kesukaanmu)

  • Durasi 30 menit: Rp 15.000
  • Durasi 1 jam: Rp 20.000
  • Durasi 2 jam: Rp 35.000

5. Voice Note (Curhat lewat VN yuk!)

  • Durasi 30 menit: Rp 8.000
  • Durasi 1 jam: Rp 12.000
  • Durasi 2 jam: Rp 20.000

6. Reminder (Aku bakal jadi pengingat terbaikmu)

  • Wake up call: Rp 5.000 per sesi
  • Pengingat makan: Rp 5.000 per hari
  • Your activity: Rp 5.000 per sesi

7. Pacar Virtual

  • 1 hari: Rp 35.000
  • 3 hari: Rp 100.000
  • 7 hari: Rp 220.000
  • 10 hari: Rp 300.000
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jasa sleep call • Curhat • Chatting (@sleepcallmu_)

***

Artikel ini merupakan bagian dari liputan khusus "Berbagi Kisah lewat Jasa Sleep Call". Anda bisa membaca artikel-artikel lainnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com