Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Penjual Kusen di Tanah Merah Plumpang: Saya Rugi Ratusan Juta, Uang dan Perhiasan Habis Terbakar

Kompas.com - 06/03/2023, 13:03 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Syairuddin (54) masih tidak percaya atas insiden kebakaran yang menimpa kediaman pribadinya di Jalan Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.

Syairuddin mengaku seluruh harta bendanya habis dilalap 'si jago merah' tanpa tersisa sedikit pun.

Pria asal Madura yang sehari-harinya berjualan kusen itu mengatakan bahwa kerugian yang dialaminya menyentuh angka ratusan juta.

"Rumah tingkat dua, sejumlah kendaraan roda dua, pakaian pribadi, perhiasan, hingga uang cash tidak ada yang selamat," kata Syairuddin pada Minggu (5/3/2023).

"Saya sehari-harinya berjualan kusen pintu. Habis itu semua ratusan pintu. Maaf ini bukannya sombong, di luar bangunan, kerugian saya ratusan juta. Belum duit dan perhiasan yang kebakar, itu belum terhitung," tambah dia dengan nada lirih.

Baca juga: Jasad Ibu-Anak Ditemukan Berpelukan Usai Kebakaran Plumpang, Kini Jenazah Ibu Masih di RS Polri

Untungnya saat itu tidak ada pembeli yang memesan barang kepada Syairuddin.

Setidaknya ia dapat bernapas sedikit lebih lega karena tidak memiliki tanggungan di kemudian hari.

"Untungnya saat itu sedang tidak ada orderan. Kalau ada orderan saya tidak tahu harus bagaimana," ungkap Syairuddin.

Kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang memang menyisakan banyak tangis dan penyesalan.

Setidaknya ada 19 korban meninggal dunia dan 49 korban mengalami luka-luka akibat kebakaran yang pertama kali muncul sekitar pukul 20.11 WIB tersebut.

Syairuddin yang saat itu tengah menghabiskan waktunya untuk berleha-leha menuturkan bahwa api menyambar rumahnya dengan cepat.

Baca juga: Riandika, Bocah 11 Tahun di Tanah Merah yang Hilang sejak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Ia melihat api tersebut berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya bagaikan adegan di dalam film laga.

Awalnya api memang menyambar satu titik rumah di luar pagar pembatas Depo Pertamina saja, tetapi api tersebut tiba-tiba menjalar ke titik lainnya karena angin berhembus kencang.

"Mulanya tercium bau bensin yang amat menyengat dan cuaca di luar sangat berkabut. Saya sebenarnya sudah curiga, saya mau langsung nyelamatin barang berharga saya waktu itu, tapi untungnya ditarik sama salah satu tetangga," ujar Syairuddin.

"Dia bilang, 'Ayo Mas kita ngungsi dulu, jangan pulang ke rumah, bahaya'. Benar saja, untung saya ditarik, karena saya seketika pusing karena nggak kuat sama baunya. Hidung sampai ditutup dan saya lari sampai ke Kelapa Gading. Kalau nggak ditarik, enggak tahu deh nyawa saya gimana," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com