TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, menilai adanya bentuk kekerasan terkait bocah 4 tahun yang dilarang ikut field trip yang diadakan playgroup-nya.
Seorang anak perempuan, K (4) tidak bisa mengikuti field trip atau jalan-jalan sambil belajar ke Scientia Square Park sebab dilarang guru-guru di sekolah hanya karena telat datang 5 menit.
"Segala bentuk kegiatan yang mengakibatkan anak sakit hati, kemudian juga trauma, itu bentuk kekerasan," ujar Arist Merdeka Sirait kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Sedihnya Bocah 4 Tahun Dilarang Guru Ikut Field Trip karena Telat 5 Menit
"Jadi saya kira apa yang dilakukan pihak sekolah itu merupakan kekerasan," tambah dia.
Arist sangat menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak mengizinkan K untuk mengikuti acara yang sudah diidam-idamkan.
Padahal, keberangkatan pun tertunda setengah jam, yang mana seharusnya K juga masih bisa mengikuti acara itu.
"Berangkatnya kurang 30 menit lagi, anak itu sudah datang (tetap tidak boleh ikut), nah itu merupakan kekerasan, tidak mendidik," ujar Arist.
Menurut dia, definisi kekerasan terhadap anak termasuk adalah ketika membuat sang anak menangis, sakit hati, trauma, terhadap apa yang dialaminya.
Baca juga: Anaknya Ditinggal Field Trip di Depan Mata, Sang Ibu: Sekolah Tak Paham Perasaan dan Mental Anak
Ia menilai, sebuah acara terutama yang ditujukan untuk anak-anak, tidak bisa diterapkan hanya berlandaskan peraturan tata tertib.
"Ini kan anak kalau di TK masih umur 4 tahun, saya kira itu bentuk kekerasan yang tidak bisa diabaikan karena itu membuat anak sakit hati," ujar dia.
Kata Arist, setiap menyelenggarakan kegiatan termasuk dengan anak-anak, harus memiliki tenggang waktu.
Sebab, ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak-anak terlambat datang, salah satunya faktor eksternal seperti cuaca.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.