Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Claudia Santoso soal Transportasi Umum di Jerman, Orang Sakit Dipersilakan Duduk

Kompas.com - 30/03/2023, 17:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Claudia Santoso menceritakan pengalamannya menggunakan transportasi umum saat tinggal di Jerman.

Ia mengatakan, transportasi umum di Jerman tidak memiliki fasilitas kursi prioritas untuk orang yang sakit.

Namun, orang yang tengah sakit akan mendapatkan tempat duduk di transportasi umum di Jerman. Penumpang lain pasti mengerti ketika ada orang sedang sakit meminta tempat duduk.

Pemenang ajang pencarian bakat The Voice Germany 2019 itu mengisahkan pengalaman yang dialaminya saat sakit dan hendak pulang menggunakan transportasi umum.

Claudia saat itu meminta tempat duduk kepada penumpang lain, dan orang tersebut mempersilakannya.

"Jadi, aku bilang, 'Permisi, Pak, saya lagi sakit'. Dia langsung berdiri dan dia enggak ngotot. 'Oh iya, silakan'," kata Claudia saat berkunjung ke Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Claudia Santoso Dorong Pengguna Transportasi Umum Berani Speak Up jika Jadi Korban Pelecehan

Claudia kemudian membandingkan pengalamannya itu dengan kondisi di Indonesia.

Ia menyinggung video viral tentang seorang wanita yang berbaring di kursi KRL Jabodetabek karena sakit perut akibat datang bulan.

Wanita itu ditegur oleh salah satu petugas KRL agar tidak berbaring. Padahal, saat itu KRL dalam keadaan sepi penumpang.

Wanita itu memohon agar diperbolehkan berbaring karena ia sakit perut. Namun, petugas tidak memperbolehkannya.

Claudia menyayangkan hal itu.

"Itu kayaknya parah banget. Kan cowok mungkin enggak tahu sakitnya kayak gimana. Kan beda-beda. Teman aku ada yang sampai setiap period, mau pingsan, tapi harus beraktivitas mau enggak mau," kata Claudia.

Baca juga: Bukan Cuma yang Prioritas, Claudia Santoso Harap Penumpang Sakit Juga dapat Tempat Duduk

"Yang aku lihat di video juga, itu kan enggak ada penumpang. Jadi, jangan sampai kita itu enggak mendengarkan," imbuh dia.

Dia berharap, penggunaan transportasi umum di Indonesia bisa seperti di Jerman.

Claudia berharap, orang-orang di Indonesia bisa memahami penumpang yang sakit dan membutuhkan kursi di transportasi umum.

"Iya, (yang penting) percaya dulu. Masalah dia bohong atau apa kan urusan dia. Tapi kan kita juga enggak tahu kalau dia memang beneran dan kita enggak bisa menolong juga (meredam rasa sakit)," ucap Claudia.

"Kita enggak pernah tahu kondisi orang lain kayak bagaimana," ujar dia.

Namun, Claudia berpesan agar masyarakat memiliki kesadaran diri, jangan berpura-pura sakit hanya untuk mendapatkan tempat duduk.

"Jangan juga jadi dimanfaatkan gitu. Kayak, sebenarnya sehat, cuma capek, jadi pengin duduk. Jadi memang harus kesadaran sendiri sih," ungkap Claudia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com